Kopkamtib dan Operasi Penumpasan Simpatisan dan Anggota PKI Pasca G30S

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 Oktober 2021 15:17 WIB

Gerakan 30 September atau G30S 1965 yang dipimpin Komandan Tjakrabirawa Letkol Untung ditumpas oleh TNI di bawah pimpinan Mayjen Soeharto. ARSIP NASIONAL RI

TEMPO.CO, Jakarta - Operasi penumpasan para simpatisan dan anggota PKI berlangusng massif setelah upaya G30S pada Jumat dini hari 1 Oktober 1965 gagal. Serangan balik terjadi pasca G30S.

Sejumlah ahli dan kalangan, menilai telah terjadi genosida di Indonesia setelah Gerakan 30 September tahun 1965 itu.

Seperti ditulis dalam Majalah Tempo edisi Pengakuan Algojo 1965 Oktober 2012, sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Asvi Warman Adam mengungkapkan Soeharto yang kala itu masih menjabat Pangkostrad, membentuk Kopkamtib untuk menumpas para pengikut PKI.

Kopkamtib atau Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban dibentuk dan dipimpinlangsung oleh Soeharto. Kopkamtib dibentuk selang sehari setelah 30 September 1965. "Lembaga itu dibentuk 2 Oktober 1965 untuk menumpas PKI," kata Asvi.

Menurut Asvi, Kopkamtib semakin mendapat pijakan hukum setelah Soekarno meneken surat keputusan selaku Presiden, Panglima Tertinggi dan Komando Operasi Tertinggi ABRI pada 1 November 1965 tentang pemulihan keamanan dan ketertiban pasca 30 September.

Advertising
Advertising

Setelahnya, Soeharto mengeluarkan instruksi langsung untuk melacak dan menangkap para anggota dan simpatisan PKI. Di setiap daerah dibentuk tim pemeriksa daerah yang dipimpin panglima daerah.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Salim Said menuliskan pengalamannya mengikuti operasi penumpasan para anggota PKI di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Salim Said yang pada 1965 adalah seorang wartawan melihat bagaimana operasi itu dijalankan oleh Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhi Wibowo.

Sebelum menyasar anggota PKI, operasi ini mencari para tentara yang ditengarai menjadi simpatisan PKI. Salim melihat bagaiman polisi militer memeriksa para tentara yang ditahan karena diduga simpatisan PKI. Banyak diantara tentara itu yang bertugas di intelijen, teritorial dan personalia.

Salim mengikuti operasi penumpasan simpatisan PKI yang dilakukan Kolonel Sarwo Edhi Wibowo di sejumlah daerah yang menjadi basis PKI seperti Solo, Boyolali dan Purworejo.

Sebuah buku lain juga menjelaskan bagaimana operasi penumpasan simpatisan dan anggota PKI berlangsung. Buku berjudul The Army and the Indonesian Genocide: Mechanics of Mass Murder atau 'Tentara dan Genosida di Indonesia: Tata Cara Pembunuhan Massal' ditulis Jess Melvin, sejarawan dari Sydney Southeast Asia Centre. Dalam buku ini ada keterangan kronologi kejadian mulai dari tanggal 1 sampai 6 Oktober 1965 yang masih berkaitan dengan G30S.

Dokumen ini menunjukan gambar lingkaran Peta Kematian. Sebuah lampiran intelijen: pendukung PKI yang tewas, tercatat lebih 2 ribu orang terbunuh dalam operasi di daerah-daerah.

Tercatat mulai dari waktu 1965 sampai 1980- an, Orba atau Orde Baru telah melakukan berbagai tindakan penahanan ribuan anggota, simpatisan PKI, bahkan beberapa masyarakat biasa dieksekusi di daerah pengasingan yakni dibawa ke Pulau Buru, Nusa Kambangan dan penjara-penjara di tiap daerah.

Tak berhenti, sikap diskriminasi langgeng dilakukan Pemerintahan Orde Baru salah satunya dengan membelikan label dan stigm pada para turunan eks anggota, simpatisan yang diduga terlibat PKI yang dicap sebagai dalang G30S, dengan memberikan kelompok golongan A, B dan C yang masih dibagi lagi C1,C2, C2.

TIKA AYU

Baca juga: Elite TNI AD, Mengapa Soeharto Tak Masuk Daftar Jenderal yang Diculik G30S?

Berita terkait

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

4 hari lalu

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

Pada Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan, menjadi tanda mulainya era reformasi.

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

6 hari lalu

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

15 tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional, antara lain Proklamator Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said, hingga AK Gani.

Baca Selengkapnya

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

6 hari lalu

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

Hari-hari Usai 12 Mei 1998, Tragedi Trisakti yang Berujung Reformasi

6 hari lalu

Hari-hari Usai 12 Mei 1998, Tragedi Trisakti yang Berujung Reformasi

Lahirnya reformasi 21 Mei 1998 tidak terlepas dari serangkaian peristiwa yang terjadi sebelumnya yang diwarnai darah tumpah termasuk Tragedi Trisakti.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

7 hari lalu

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

Basarah menganggap pernyataan Prabowo itu membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Sukarno.

Baca Selengkapnya

Mengenal Seluk-beluk Kabinet Zaken

7 hari lalu

Mengenal Seluk-beluk Kabinet Zaken

Tujuan utama kabinet zaken adalah mencegah terjadinya kelebihan fungsi di kabinet, meningkatkan kinerja para menteri, dan menghindari potensi korupsi.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

10 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

10 hari lalu

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?

Baca Selengkapnya

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

19 hari lalu

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

Asal-usul Hari Buruh bermula dari tragedi Haymarket yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Mei 1886.

Baca Selengkapnya