Saat Korban Terakhir TWK Meninggalkan Gedung KPK

Selasa, 5 Oktober 2021 14:30 WIB

57 Pegawai KPK (nonaktif) yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan memperlihatkan kartu identitasnya setelah resmi berpamitan dan keluar dari kantor KPK, Jakarta, Kamis, 30 September 2021. Hari ini KPK resmi memecat seluruh pegawainya yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan, Surat Keputusan pemberhentian pegawai itu ditandatangani oleh Ketua KPK Firli Bahuri pada 13 September 2021, isi Surat Keputusan Nomor 1354 Tahun 2021 KPK memberhentikan pegawai secara hormat pada 30 September 2021. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Lakso Anindito menjadi mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi terakhir yang membereskan barang-barangnya di Gedung Merah Putih, pada Selasa, 5 September 2021. Dia menjadi bagian dari 57 pegawai KPK yang dianggap tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) dan dipecat dari komisi antirasuah.

Tiba di Gedung KPK sekitar pukul 11.30 WIB, Lakso harus ke meja resepsionis terlebih dahulu untuk menukar kartu penduduknya dengan akses untuk tamu. Kartu pegawai milik mantan penyidik itu kini sudah tidak berfungsi.

“Udah enggak bisa,” kata Lakso saat baru tiba di Gedung KPK, siang ini. Dia menunjukkan kartu berwarna biru bertuliskan Tamu.

Sesaat dia harus menunggu di bangku yang disediakan tamu di lobi gedung KPK. Seorang kawannya kemudian menjemputnya untuk naik ke lantai 9, ruangan khusus penyidik. Di ruangan itu, Lakso mengambil sejumlah barang pribadi dari meja kerjanya. Barang itu dia masukkan ke dalam kardus kotak berwarna coklat bertuliskan KPK.

Saat beres-beres, sejumlah kawan menghampirinya. Mereka menyatakan simpati dan dukungan bahwa tes kebangsaan yang membuat 58 pegawai KPK tersingkir bermasalah. “Mereka menilai tes itu tidak adil,” kata Lakso.

Advertising
Advertising

Setelah itu, Lakso menuju bagian sumber daya manusia KPK. Dia mengembalikan laptop kantor, kartu pegawai, dan perlengkapan yang selama ini dipinjamkan oleh KPK.

Lakso adalah pegawai terakhir yang dinyatakan tidak lolos TWK. Dia mengikuti TWK susulan, karena baru saja menempuh pendidikan hukum di Swedia. Dari negara Skandinavia itulah, Lakso mendengar kabar bahwa 75 koleganya di KPK tak lolos. Jumlah itu kemudian berkurang menjadi 51 orang.

Pimpinan menawari 24 pegawai bisa dilantik menjadi aparatur sipil negara, asalkan mau mengikuti pelatihan wawasan kebangsaan. Sebanyak 6 orang menolak. Sehingga jumlah orang yang dinyatakan tak lolos TWK berjumlah 57 orang. Satu pegawai bernama Soejanarko sudah memasuki masa pensiun.

Bersama dua orang lainnya, Lakso mengikuti TWK susulan pada 20 September 2021. Lakso sudah memprediksi dirinya akan digagalkan sejak awal. Lakso adalah salah satu pegawai yang aktif menolak revisi Undang-Undang KPK pada 2019. Lakso menceritakan mendapatkan perlakuan berbeda dengan dua orang lainnya saat wawancara. Dia bilang diwawancara selama 3 jam. Dia juga ditanya soal sikapnya terhadap revisi UU KPK.

Dia baru tahu bahwa dirinya tidak lolos sehari sebelum dipecat pada 30 September 2021. Lakso menjadi pegawai KPK terakhir yang tidak lolos TWK dan dipecat. Pada 30 September 2021, 57 pegawai KPK datang ke kantornya untuk menyelesaikan administrasi dan mengembalikan barang. Karena mendengar kabar dadakan pemecatannya, Lakso baru benar-benar membereskan barang-barangnya hari ini.

Mengenakan kemeja kota-kotak berwarna krem, Lakso keluar dari gedung pukul 13.00 WIB. Membawa sekotak barang pribadinya, dia berjalan meninggalkan Gedung Merah Putih.

Baca juga: Investigasi Kejanggalan TWK, Anggota Ombudsman Ditekan Orang di Sekitarnya

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

4 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

7 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

10 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

11 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

13 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

13 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

15 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

16 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya