Kematian Mengenaskan RM Suryo Gubernur Jawa Timur Pertama di Hutan Sonde Ngawi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 10 September 2021 14:45 WIB

Gubernur Jawa Timur pertama, RM Suryo. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 10 September, merupakan tanggal wafat Gubernur Jawa Timur pertama, Ario Suryo atau biasa disebut Gubernur Suryo. Nama lengkapnya Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo, ia lahir di Magetan, Jawa Timur pada tanggal 9 Juli 1898. Dilansir dari laman p2k. Itbu.ac.id, Gubernur Suryo adalah pahlawan nasional dan Gubernur Jawa Timur pertama dari tahun 1945 - 1948.

Iwan Lubis dalam artikelnya berjudul Biografi Gubernur Suryo mengatakan bahwa pendidikan Suryo ditempuh di OSVIA dan Bestuurs School. Ia juga pernah mendapat pendidikan polisi di Sukabumi.

Suryo mengawali karir ketika bekerja sebagai pamong praja di Ngawi, kemudian menjadi mantri di Madiun, dan pada masa penjajahan sebagai bupati Magetan. Pada masa penjajahan Jepang, Suryo diangkat sebagai syucokan (residen) di Bojonegoro. Suryo kemudian diangkat menjadi Gubernur pertama Jawa Timur setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Peran Gubernur Suryo dalam perjuangan Indonesia adalah ketika ia membuat akad genjatan senjata dengan komandan pasukan Inggris yang kala itu dijabat oleh Brigadir Jenderal Mallaby di Surabaya pada tanggal 26 Oktober 1945. Sayang, genjatan senjata ini gagal hingga menewaskan Jenderal Mallaby.

Kematian Mallaby membuat Inggris naik pitam hingga mengultimatum rakyat Surabaya untuk menyerahkan semua senjatanya paling lambat tanggal 9 November 1945. Gubernur Suryo, yang diberi wewenang oleh Soekarno, memutuskan menolak ultimatum tersebut dan dengan tegas berpidato, “Arek-arek Suroboyo akan melawan ultimatum Inggris hingga darah penghabisan,” kata Suryo seperti dikutip dari laman p2k.itbu.ac.id. Sikap tegas Gubernur Suryo menyebabkan apa yang kita kenal saat ini dengan Pertempuran Surabaya melawan Inggris.

Advertising
Advertising

Sayang, tokoh berani seperti Gubernur Suryo, yang tegas membela bangsanya sendiri meninggal di tangan saudara sebangsanya. Setelah menghadiri peringatan 10 November di Yogyakarta, Suryo ingin pulang ke Madiun dalam rangka menghadiri empat puluh hari wafatnya adik beliau yang dibunuh anggota PKI.

Bung Hatta, mengingatkan agar Suryo membatalkan niatnya tersebut mengingat situasi yang belum stabil. Suryo tetap bergeming dan berangkat bersama dua ajudannya, Mayor Soehardi dan sopirnya, Letnan Soenarto.

Sejak awal keberangkatannya, situasi sudah menunjukkan tanda-tanda tidak baik. Ban mobil mereka sempat pecah, kehabisan bensin, bahkan sempat dua kali kembali ke titik keberangkatan. Dalam perjalananya itu, Residen Solo, Diro, sempat menahan beliau untuk bermalam di kediamannya. Diro juga mengingatkan Suryo untuk tidak melanjutkan perjalananya ke Madiun. Suryo menolak dan tetap gigih melanjutkan.

Hingga sampai di Desa Bogo Kedunggalar, Ngawi, mobil Suryo dicegat oleh gerombolan anggota PKI yang dipimpin Maladi Yusuf. Mereka disuruh turun dan dibawa ke Hutan Sonde, dan kemudian dibunuh secara kejam.

Empat hari kemudian, jenazah Suryo ditemukan oleh penduduk di sekitar Kali Kakah Dukuh Ngandu, Desa Bangunrejo Lor Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Masyarakat kemudian melapor, dan diteruskan hingga ke Bupati Madiun yang merupakan sepupu Suryo, Kusnendar. Dari Kusnendar, berita kematian Suryo menyebar dengan cepat.

Dilansir dari buku Sri Sutjiatiningsih berjudul "Gubernur Suryo, Pahlawan Nasional", untuk menghargai jasanya, Gubernur Jawa Timur pertama Suryo kemudian diangkat menjadi Pahlawan Nasional dan dibangun monumen yang dinamakan “Monumen Suryo” di dukuh Pelanglor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: Kota Tua Surabaya dari Pertempuran Surabaya ke Instagram

Berita terkait

Hari-hari Jokowi di Solo, dari Menerima Kunjungan Forsa IKN hingga Undang Calon Kepala Daerah

6 hari lalu

Hari-hari Jokowi di Solo, dari Menerima Kunjungan Forsa IKN hingga Undang Calon Kepala Daerah

Jokowi menerima kunjungan Forsa IKN serta memberi arahan pada pasangan calon wali kota-wakil wali kota.

Baca Selengkapnya

Alasan Kakek Presiden Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

8 hari lalu

Alasan Kakek Presiden Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Sebuah lembaga riset dan konsultasi menyatakan, kakek Presiden Prabowo layak menjadi pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

43 Tahun Bung Tomo Berpulang, Jejak Salah Satu Ikon Pahlawan Nasional

29 hari lalu

43 Tahun Bung Tomo Berpulang, Jejak Salah Satu Ikon Pahlawan Nasional

Bung Tomo meninggal dunia 43 tahun yang lalu pada 7 Oktober di Arab Saudi. Berikut perjuangan salah satu ikon pahlawan nasional asal Surabaya.

Baca Selengkapnya

HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

29 hari lalu

HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi korban G30S 1965 bertepatan dengan hari ulang tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau HUT TNI ke-20.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

33 hari lalu

Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.

Baca Selengkapnya

Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

34 hari lalu

Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

Serangkaian peringatan hari nasional pada Oktober. Ada Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, Hari Sumpah Pemuda hingga Hari Batik Nasional.

Baca Selengkapnya

Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

34 hari lalu

Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

Setiap 1 Oktober diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila, bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Usulan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Tuai Protes dari Berbagai Pihak

35 hari lalu

Usulan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Tuai Protes dari Berbagai Pihak

Protes soal pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto disampaikan Amnesty Internasional Indonesia, parpor, hingga pelopor Aksi Kamisan.

Baca Selengkapnya

Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ketahui Syaratnya Menurut Undang-Undang

35 hari lalu

Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ketahui Syaratnya Menurut Undang-Undang

Aturan pemberian gelar pahlawan nasional tertuang dalam Pasal 25 dan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009

Baca Selengkapnya

Letak Makam Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang Jadi Korban G30S

35 hari lalu

Letak Makam Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang Jadi Korban G30S

Ade Irma Suryani meninggal akibat tembakan oleh pasukan Cakrabirawa yang kala itu memburu ayahnya, AH Nasution pada peristiwa G30S 1965.

Baca Selengkapnya