Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

43 Tahun Bung Tomo Berpulang, Jejak Salah Satu Ikon Pahlawan Nasional

image-gnews
Bung Tomo dalam rapat umum di Malang, April 1947. Dok Tempo/IPPHOS
Bung Tomo dalam rapat umum di Malang, April 1947. Dok Tempo/IPPHOS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat 43 tahun yang lalu, pada 7 Oktober, Indonesia kehilangan salah seorang ikon perjuangan Indonesia, Bung Tomo. Pahlawan nasional yang dikenal sebagai orator ulung dalam perjuangan kemerdekaan. Ia wafat di Arab Saudi saat menjalankan ibadah haji, kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi bangsa ini. 

Dilansir dari jurnal.ipw.ac.id, Bung Tomo, yang lahir dengan nama Sutomo pada 3 Oktober 1920 di Kampung Blauran, Surabaya, adalah sosok pahlawan yang memiliki pengaruh besar dalam masa revolusi Indonesia. Ia lahir dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang cukup, sebagai putra pasangan Kartawan Tjiptodjojo dan Subastita. Ayahnya yang bekerja sebagai pegawai juru tulis menanamkan nilai-nilai ulet dan kreatif, serta kepekaan sosial yang tinggi dalam diri Bung Tomo.

Sejak usia 12 tahun, ia sudah bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia), organisasi pertama yang memperkenalkan dunia kepemimpinan kepadanya. Pendidikan awalnya dimulai di HIS (Hollands Inlandse School), di mana ia menunjukkan bakatnya dalam belajar. 

Namun, pada 1929, krisis ekonomi melanda, mengganggu kelanjutan pendidikannya. Meskipun demikian, keluarganya berjuang keras agar ia tetap bisa sekolah, dan ia melanjutkan pendidikan di HBS (Hogere Burger School). Ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah Belanda membuatnya akhirnya putus sekolah, namun ia tetap melanjutkan pendidikannya secara korespondensi.

Bung Tomo juga terjun ke dunia jurnalistik sejak muda, menulis untuk harian Soeara Oemoem Surabaya pada 1937. Pemikirannya yang kritis dan tajam tercermin dalam tulisan-tulisannya yang mengangkat suara pribumi. Pada 1942, ia dipercaya sebagai wakil pemimpin redaksi kantor berita Domei selama pendudukan Jepang, sebuah pencapaian yang tidak mudah diraih oleh pribumi.

Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Bung Tomo menjadi salah satu tokoh sentral dalam perjuangan melawan penjajahan kembali oleh sekutu. Pada 16 September 1945, ia mencoba menjalin diplomasi dengan Mayor Hazimoto untuk mendapatkan senjata bagi rakyat Surabaya. Melalui pidato-pidatonya yang menggugah semangat, Bung Tomo berhasil menggerakkan rakyat untuk berjuang tanpa kenal lelah.

Setelah Indonesia merdeka, kedaulatan negara ini tidak segera diakui. Pasca Perang Dunia II, bekas jajahan Jepang, termasuk Indonesia, kembali menjadi fokus sekutu. Belanda berusaha untuk menjajah kembali melalui kesepakatan dengan sekutu Inggris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

David Jordan dalam jurnal yang ditulis Endra Kusuma dkk. menjelaskan bahwa Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Johannes van Mook, dan Jenderal MacArthur dari Amerika sepakat bahwa Hindia Belanda yang direbut sekutu akan diserahkan kepada otoritas sipil Belanda, NICA (Netherlands Indies Civil Administration).

Pada akhir September 1945, pasukan Inggris datang untuk melucuti senjata Jepang, tetapi tidak berhasil menyelesaikan tugas dengan damai. Ultimatum dikeluarkan pada 27 Oktober, memerintahkan warga untuk menyerah. Namun, rakyat Surabaya menolak, khawatir akan dijajah kembali.

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya terkait erat dengan usaha perebutan kekuasaan dan senjata dari Jepang, yang dimulai pada 2 September 1945. Pergolakan ini bertransformasi menjadi situasi revolusi yang konfrontatif. Provokasi dimulai dengan perobekan bendera di Hotel Yamato dan terbunuhnya Jenderal Mallaby, yang digunakan Sekutu sebagai alasan untuk menuduh Indonesia melanggar kesepakatan.

Ultimatum dikeluarkan, meminta pihak Indonesia menyerahkan pelaku, atau Inggris akan menghancurkan Surabaya. Pertempuran yang berlangsung selama tiga minggu ini tidak seimbang, dengan bala bantuan Sekutu yang lebih modern dan jumlah korban jiwa yang tinggi di pihak rakyat.

Perjuangan Bung Tomo selama pertempuran semakin memperkuat namanya di kalangan masyarakat, politik, dan militer. Ia berhasil mempopulerkan ide menggunakan radio sebagai alat pengendalian dan koordinasi, yang memberikan pengaruh besar terhadap semangat rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pilihan Editor: Bakar Semangat Lewat Orasi Begini Peran Bung Tomo dalam Pertempuran 10 November

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kembali Sakit, Raja Salman dari Arab Saudi Mengidap Infeksi Paru-paru

6 jam lalu

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz melaksanakan salat Idul Fitri di Istana Al-Salam di Jeddah, Arab Saudi, 21 April 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Kembali Sakit, Raja Salman dari Arab Saudi Mengidap Infeksi Paru-paru

Raja Salman dari Arab Saudi mengalami infeksi paru-paru dan menjalani tes medis pada Ahad malam


Kampanye Kotak Kosong Muncul di Berbagai Daerah: Dari Ciamis hingga Surabaya

1 hari lalu

Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan merupakan salah satu kabupaten yang calonnya hanya akan melawan kotak kosong pada Pilkada Serentak 2018 yaitu Pasangan Muslimin Bando-Asman
Kampanye Kotak Kosong Muncul di Berbagai Daerah: Dari Ciamis hingga Surabaya

Gerakan kampanye kotak kosong muncul di sejumlah daerah, di antaranya Ciamis, Brebes, Surabaya, dan Tarakan.


Mengenal Bunga Tabebuya yang Dijuluki Bunga Terompet Emas dan Tempat Pembelian Bibitnya

4 hari lalu

Warga berjalan di dekat bunga tabebuya yang bermekaran di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis, 14 September 2023. Bunga dari pohon Tabebuya yang berasal dari Brazil itu bermekaran dan menambah keindahan kota. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Mengenal Bunga Tabebuya yang Dijuluki Bunga Terompet Emas dan Tempat Pembelian Bibitnya

Bunga tabebuya memiliki bunga yang indah bahkah dijuluki sebagai terompet emas. Bibit bunga ini bisa Anda dapatkan di toko online ataupun offline.


Rute dan Jadwal Maskapai BBN Airlines Indonesia

4 hari lalu

Maskapai BBN Airlines Indonesia. Instagram
Rute dan Jadwal Maskapai BBN Airlines Indonesia

Maskapai BBN Airlines Indonesia, anak perusahaan Avia Solution Group resmi membuka penerbangan penumpang berjadwal komersial. Ini rute dan jadwalnya.


Kembali Dipanggil Timnas Indonesia, Siapa Malik Risaldi?

4 hari lalu

Pesepak bola PSBS Biak Muhammad Salman Alfarid (kanan) berusaha menghadang pesepak bola Persebaya Surabaya Malik Risaldi (tengah) saat pertandingan Liga 1 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu, 22 September 2024. ANTARA/Fikri Yusuf
Kembali Dipanggil Timnas Indonesia, Siapa Malik Risaldi?

Karier profesional Malik Risaldi diawali dengan menimba ilmu di WCP Academy pada medio 2010-2013.


Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

4 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.


Kementerian Kelautan: Potensi Pasir Laut yang Akan Disedot 17,6 Miliar Meter Kubik

5 hari lalu

Sebuah kapal tongkang pengangkut pasir laut di perairan Provinsi Kepulauan Riau. Dok. TEMPO/ Fransiskus S.
Kementerian Kelautan: Potensi Pasir Laut yang Akan Disedot 17,6 Miliar Meter Kubik

Kementerian Kelautan memperkirakan potensi pasir laut hasil sedimentasi yang bisa dikeruk mencapai 17,6 miliar meter kubik.


Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Indonesia - Arab Saudi

6 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menghadiri acara 'Harmony of Tradition: The Wonders of Saudi Arabia and Indonesia' di Jakarta, Senin 30 September 2024. Dok. MPR
Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Indonesia - Arab Saudi

Bamsoet mengapresiasi Kerajaan Arab Saudi yang terus memberikan perhatian besar terhadap jamaah haji Indonesia.


Usulan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Tuai Protes dari Berbagai Pihak

6 hari lalu

Presiden ke-2 Soeharto. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Usulan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Tuai Protes dari Berbagai Pihak

Protes soal pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto disampaikan Amnesty Internasional Indonesia, parpor, hingga pelopor Aksi Kamisan.


Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ketahui Syaratnya Menurut Undang-Undang

6 hari lalu

Mantan Presiden Soeharto bersama anak-anak. Youtube.com
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ketahui Syaratnya Menurut Undang-Undang

Aturan pemberian gelar pahlawan nasional tertuang dalam Pasal 25 dan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009