Menkes Optimistis Peringkat Indonesia Naik soal Pemberian Vaksin Covid-19

Reporter

Egi Adyatama

Selasa, 24 Agustus 2021 10:43 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperlihatkan vaksin COVID-19 Astrazeneca saat vaksinasi kepada kyai Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Selasa 23 Maret 2021. Vaksinasi Astrazeneca terhadap 100 kyai muda NU tersebut sebagai bentuk upaya untuk menangani pandemi COVID-19 sekaligus sosialisasi kepada masyarakat bahwa vaksin Astrazeneca aman dan halal. ANTARA FOTO/Moch Asim

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin optimistis Indonesia bisa menembus posisi 7 besar negara dengan suntikan dosis vaksin Covid-19 terbesar di dunia pada akhir Agustus 2021. Saat ini, Indonesia tercatat masih ada di peringkat 9 dunia.

"Turki sama Inggris bisa kita susul bulan ini karena kita sudah 91 juta hari ini. Udah di atas Turki. Dugaan kita akhir bulan ini kita sudah bisa masuk 7 besar yang suntikannya di atas 100 juta. Saat ini baru 5 negara," kata Budi.

Dari data hingga kemarin, jumlah total suntikan yang sudah diberikan terbesar berasal dari Cina dengan 1,94 miliar dosis. Disusul setelahnya India 576,37 juta, Amerika Serikat dengan 361,68 juta, Brasil 173,65 juta, Jepang 115,74 juta, Jerman 99,34 juta, Inggris 89,07 juta, Turki 88,44 juta, Indonesia 88,2 juta, dan Prancis 82,92 juta.

Sedangkan untuk accessibility of vaksin atau untuk suntik lengkap dan sebagian, Indonesia ada di peringkat 6 dunia. Cina ada di urutan pertama meski tak ada data pasti yang diberikan pemerintah setempat.

India ada di peringkat kedua dengan total 448 juta dosis. Disusul setelahnya adalah Amerika Serikat dengan total 200 juta, Brasil 124,7 juta, Jepang 65,21 juta, Indonesia 56,9 juta, Meksiko 56,1 juta, Jerman 53,17 juta, dan Inggris 47,57 juta.

Advertising
Advertising

"Posisi kita not bad, secara dunia juga baik. Tapi tetap perlu kerja keras karena jumlah penduduk kita juga banyak," kata Budi Gunadi Sadikin.

Saat ini, pemerintah terus mengejar kedatangan vaksin Covid-19. Pada Agustus ini, pemerintah menargetkan akan ada 67,6 juta vaksin dari berbagai sumber. Antara lain 19,8 juta dosis dari BioFarma, 25 juta CoronaVac, 15,9 juta dosis COVAX, 2,2 juga AstraZeneca bilateral, 1,5 juta Pfizer bilateral, 2,5 juta vaksin hibah bilateral, dan 0,5 vaksin Sinovac.

Pada September 2021, jumlah vaksin yang datang bahkan lebih banyak lagi, yakni 80,7 juta dari berbagai sumber. Vaksin tersebut diharapkan cukup untuk digunakan mendorong laju vaksinasi 2 juta dosis per hari.

"Kami berharap ketersediaan ini bisa dimanfaatkan segera oleh pemerintah daerah. Jadi Pemda jangan menahan stok vaksin Covid-19 dan menyegerakan pemanfaatan vaksin yang ada. Karena kami akan terus kirimkan vaksin yang ada ke daerah," ujar Plt Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Ade Anaya.

Baca juga: 3 Tantangan Pengembangan Vaksin Merah Putih: Host, Virus, Vaksin

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

38 menit lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

12 jam lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

1 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

5 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya