Jokowi ke Kepala Daerah: Tak Bisa Kerja Hanya di Kantor, Butuh Pemimpin Lapangan

Jumat, 20 Agustus 2021 16:04 WIB

Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat akan berangkat ke Jawa Timur dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 19 Agustus 2021. Dalam kunjungannya, Presiden akan meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pelajar dan sebuah pabrik pengolahan umbi porang. BPMI

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepala daerah dan para pejabat di tingkat daerah untuk dapat lebih aktif menangani Pandemi Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Ia mengatakan pemimpin saat ini tak cukup hanya mengetahui masalah secara garis besar saja.

"Kita tak bisa kerja lagi secara makro. Kerja duduk di kantor, enggak bisa. Posisi seperti ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan lapangan," kata Jokowi dalam pengarahannya pada Forkopimda Seluruh Provinsi Jawa Timur, Kamis, 19 Agustus 2021.

Presiden mengatakan tahu persis kondisi penanganan Covid-19 di Jawa Timur. Mulai dari jumlah vaksin Covid-19 tersisa yang belum digunakan di tiap daerah, hingga penyebab angka kematian yang masih tinggi di wilayah Jawa Timur.

Soal kematian, misalnya, Presiden menduga adalah karena sering terlambatnya pasien isolasi mandiri yang dibawa ke isolasi terpusat. Karena itu, langkah untuk segera memindahkan pasien isolasi mandiri ke isolasi terpusat, adalah langkah wajib yang harus diketahui setiap kepala daerah, mulai dari Gubernur, Bupati/Walikota, hingga Kapolda, Kapolres, dan Pangdam serta Dandim.

Selain itu, kondisi keterisian tempat tidur di rumah sakit alias bed occupancy (BOR) di tiap wilayah juga harus terus dipantau. "Jangan sampai kita gak tahu posisinya, kemudian virusnya masuk, baru kita grubyakan. Ini yang jangan sampai terjadi," kata Presiden.

Advertising
Advertising

Para kepala daerah juga diminta untuk lebih menyadari situasi stok oksigen dan obat-obatan di wilayahnya masing-masing. Mereka harus tahu kapan stok akan habis dan harus segera mengantisipasinya.

"Sehingga semuanya bisa diantisipasi. Meskipun namanya mengantisipasi virus Corona itu tak mudah, kita tahu. Tapi paling tidak kalau kita siap-siap, responnya akan berbeda," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Sebut Kerja Cerdas Kunci Utama Perubahan Setelah Pandemi

Berita terkait

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

17 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

33 menit lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

47 menit lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

4 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

4 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

5 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

5 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya