Demokrat Sebut Ketua MPR Bohongi Presiden Jokowi Soal Amandemen UUD 1945

Selasa, 17 Agustus 2021 07:02 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenakan pakaian adat suku Baduy saat memberikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-76 Kemerdekaan RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 16 Agustus 2021. Jokowi selalu mengenakan baju adat yang berbeda tiap menghadiri Sidang Tahunan MPR. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Demokrat Majelis Permusyawaratan Rakyat Benny Kabur Harman menilai Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan informasi yang tak benar kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Khususnya soal bentuk hukum pokok-pokok haluan negara (PPHN) dan amandemen Undang-Undang Dasar 1945 dalam pidato di Sidang Tahunan hari ini.

Benny mengatakan sama sekali belum ada kesepakatan bahwa PPHN akan diatur dalam Ketetapan MPR. "Ketua MPR itu bicara atas nama dirinya sendiri," kata Benny kepada Tempo, Senin, 16 Agustus 2021.

Benny mengatakan semua fraksi MPR memang sepakat perlunya pokok-pokok haluan negara. Namun, kata dia, hingga saat ini masih ada tiga pandangan ihwal bentuk hukum haluan negara itu. Yakni melalui Tap MPR, undang-undang, atau diatur dalam konstitusi.

Benny menuding Bamsoet membohongi Presiden Joko Widodo dan publik lantaran menyampaikan seolah-olah PPHN akan diatur dengan Tap MPR. "Bentuk hukumnya belum disepakati. Mereka bohongi Presiden dan bohongi publik," kata Benny.

Dalam pidatonya di Sidang Tahunan, Bambang Soesatyo mengatakan diperlukan amandemen konstitusi untuk mewadahi PPHN dalam bentuk hukum Tap MPR. Bambang mengatakan UUD 1945 perlu diubah secara terbatas untuk menambahkan wewenang MPR menetapkan PPHN.

Advertising
Advertising

Bamsoet juga mengklaim amandemen UUD 1945 tak akan membuka kotak pandora dan eksesif terhadap perubahan pasal-pasal lainnya. Ia beralasan proses perubahan konstitusi memiliki persyaratan dan mekanisme yang ketat.

Menurut Benny, Presiden juga sesat lantaran mengapresiasi kajian PPHN oleh MPR. Dalam pidatonya, Jokowi mengapresiasi MPR yang mengkaji substansi dan bentuk hukum PPHN untuk melandasi pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. "Presiden ikut sesat," ujar anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat ini.

Baca juga: Kepada Jokowi, Ketua MPR Paparkan Rencana Amandemen UUD

Berita terkait

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

1 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

2 jam lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

2 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

3 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

3 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

4 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

5 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya