Ridwan Kamil Bilang Akan Ada Penyesuaian dalam Kelanjutan PPKM
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Eko Ari Wibowo
Senin, 9 Agustus 2021 16:56 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim PPKM berhasil menurunkan tren kasus harian Covid-19. “PPKM di Jawa Barat secara umum berhasil menurunkan, kasus harian juga turun, kemudian keterisian rumah sakit sudah mendekati sangat rendah, hanya 42 persen dari puncaknya 91 persen,” kata dia, Senin, 9 Agustus 2021.
Ridwan Kamil mengatakan, daerah yang turun menjadi Level 3 di Jawa Barat juga bertambah. Mengenai kelanjutan PPKM masih menunggu keputusan pemerintah pusat.
“Nanti sore, malam, Pak Presiden akan mengumumkan kelanjutan perpanjangan, tapi kurang lebih jumlah daerah yang turun ke PPKM 3 sangat banyak, hampir dua per tiganya, Alhamdulillah. Sehingga akan ada penyesuaian-penyesuaian kegiatan ekonomi. Ini yang diharapkan, terutama dari perdagangan, mal, dan lain-lain,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kami mengatakan, Jawa Barat juga terus menaikkan kemampuan tracing dan testing. “Selama ini tracing Jawa Barat juga dibantu dimaksimalkan TNI-Polri. Per hari ini rasio testing kita 1:6, 1 tracer untuk 6 kontak erat itu masuk,” kata dia.
Sementara vaksinasi akan terus digeber. Jawa Barat misalnya meminta pemerintah pusat agar mengirim vaksin proporsional dengan jumlah penduduk di masing-masing daerah.
Ridwan Kamil mengatakan, untuk mengejar target imunisasi 70 persen populasi pada akhir tahun ini Jawa Barat harus menghabiskan 15 juta dosis vaksin tiap bulannya. “Harapan kami pada pemerintah pusat dan Kementrian Kesehatan agar bisa memberikan jumlah dosis vaksin sesuai dengan proporsi penduduk. Selama ini pembagiannya masih belum proporsional secara merata sehingga kami harapkan itu bisa di akomodir ,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, kemampuan vaksinasi saat ini terus ditingkatkan. “Vaksinasi di Jawa Barat ini sudah melompat 3 kali lipat dari sebelumnya bulan Maret-April hanya 50 ribuan per hari, sekarang Jawa Barat sudah bisa mendekati 150 ribu per hari,” kata dia.
Kendati itu diakuinya masih belum cukup. “Terhadap jumlah penduduk, 150 ribu per hari itu tidak cukup. Jawa Barat ngejar Desember itu harus setengah juta dosis per hari, atau 500 ribu,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, seluruh layanan kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit ditaksir hanya sanggup mengejar 60 persen dari target 500 ribu vaksin sehari. “Empat puluh persennya harus didukung oleh pihak-pihak ketiga supaya terkejar. Di situlah peran pengusaha, dan lembaga-lembaga lainnya untuk mengisi 40 persen kekurangan kami dari infrastruktur kesehatan,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, vaksinasi diharapkan bisa menekan lonjakan kasus seperti yang terjadi saat ini. “Sehingga dengan turunnya kasus delta, naiknya vaksinasi, harusnya di awal 2022 kita akan mendapati situasi yang lebih baik,” kata dia.
AHMAD FIKRI
Baca: Jumlah Spesimen Kerap Menurun Jelang Masa Akhir PPKM, Apa Sebabnya?