PPKM Level 4 Diputuskan Hari Ini, Eks Direktur WHO Sebut 3 Kemungkinan

Reporter

Friski Riana

Senin, 2 Agustus 2021 09:44 WIB

Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KesehatanKementerian Kesehatan RI. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama, mengungkapkan ada tiga hal dapat dipertimbangkan sehubungan keputusan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 yang akan berakhir malam ini.

Pertama, Tjandra menilai memang ada perbaikan nyata dari beban rumah sakit karena masyarakat kini sudah lebih mudah mencari pertolongan kesehatan. Tentang indikator-indikator epidemiologi secara nasional, maka mungkin ada yang menunjukkan perbaikan dan ada juga yang tidak, tergantung bagaimana menilainya.

Analisa situasi WHO 28 Juli 2021 menyebutkan bahwa masih terjadi penularan amat tinggi di masyarakat dan dianjurkan bahwa upaya menekan penularan melalui implementasi ketat “public health and social measures (PHSM)” harus dilanjutkan dan diperkuat.

"Kalau sekiranya ada rencana meneruskan PPKM yang sekarang sedang berjalan, maka jaminan bantuan sosial perlu diberikan bagi semua yang terdampak," kata Tjandra dalam keterangannya, Senin, 2 Agustus 2021.

Dengan meneruskan PPKM, Tjandra memperkirakan situasi yang mulai membaik akan menjadi lebih terkendali dan terjaga baik untuk tidak meningkat lagi.

Advertising
Advertising

Pertimbangan kedua adalah kemungkinan memberikan beberapa tambahan pelonggaran lagi, dengan konsekuensi kemungkinan kasus Covid-19 akan dapat meningkat dan rumah sakit akan penuh lagi. Untuk itu, kata Tjandra, kalau toh akan dilakukan kemungkinan kedua ini, maka pemilihan pelonggaran perlu dilakukan dengan amat hati-hati.

Pelonggaran harus dilakukan secara bertahap dan dapat disesuaikan lagi dari waktu ke waktu jika diperlukan. Di pihak lain, Guru Besar FKUI ini mengatakan kegiatan yang masih harus melakukan pembatasan sosial harus dijalankan dengan ketat dan jangan terbawa ikut longgar juga.

Kemungkinan ketiga adalah kebijakan berdasar data daerah, seperti kabupaten/kota atau daerah aglomerasi. Tjandra menilai harus dilakukan analisa yang mendalam tentang situasi epidemiologi daerah itu dan kapasitas respons yang ada. Datanya harus lah amat rinci dan akurat di tingkat masing-masing daerah.

Pada 14 Juni 2021, WHO telah menerbitkan dokumen Considerations for Implementing and Adjusting Public Health and Social Measures in the Context of Covid-19, yang merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya.

Penularan di masyarakat dibagi dalam 7 kategori, mulai dari tidak ada kasus, hanya kasus sporadik, mulai ada klaster dan lalu penularan di masyarakat derajat satu, dua, tiga, dan empat. Sementara itu, kapasitas respons kesehatan dibagi menjadi adekuat, moderat atau terbatas.

Lalu dengan menggabungkan kedua hal ini, maka ditentukan lima level keadaan (situation level), mulai nol, satu, dua, tiga, dan empat. Level empat adalah gabungan keadaan di mana penularan masyarakat ada di derajat empat dan kapasitas respons terbatas.

Per definisi, Tjandra Yoga menuturkan maka level 4 ini adalah wabah yang tidak terkendali dengan kapasitas respons kesehatan yang terbatas atau sudah tidak memadai. Sehingga memerlukan upaya ekstensif untuk menghindari penambahan bermakna angka kesakitan dan kematian akibat pelayanan kesehatan yang sudah amat kewalahan.

"Akan sangat baik kalau kita memiliki data serinci ini untuk setiap kabupaten/kota dan daerah aglomerasi, sehingga keputusan apapun yang akan diambil benar-benar berbasis data ilmiah, evidence-based decision making process," ujar mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara ini ihwal kebijakan PPKM Level 4.

Baca juga: Kepastian Soal Kelanjutan PPKM Level 4 Diumumkan Hari Ini Setelah Rapat Kabinet

FRISKI RIANA

Berita terkait

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

1 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

2 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

2 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?

Baca Selengkapnya

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

2 hari lalu

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

Sebanyak 44.400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dijadwalkan menerima bansos sembako dan PKH di Bali.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 Gelombang ke-2 Dimulai, Begini Persiapan UI

2 hari lalu

UTBK SNBT 2024 Gelombang ke-2 Dimulai, Begini Persiapan UI

Universitas Indonesia menyiapkan seluruh perangkat tes dan sumber daya manusia untuk menjamin kelancaran UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi akan Resmikan Bendungan hingga Bagikan Bansos

3 hari lalu

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi akan Resmikan Bendungan hingga Bagikan Bansos

Ini agenda kunjungan kerja hari terakhir Jokowi di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Besaran UKT dan IPI Universitas Indonesia Mempertimbangkan Sosio Ekonomi Calon Mahasiswa

3 hari lalu

Besaran UKT dan IPI Universitas Indonesia Mempertimbangkan Sosio Ekonomi Calon Mahasiswa

Universitas Indonesia menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan IPI mempertimbangkan kondisi sosio ekonomi calon mahasiswa.

Baca Selengkapnya