Pemilik Warung Ayam Geprek dan Pecel Lele Tanggapi Aturan Makan 20 Menit

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Juli 2021 11:56 WIB

Potret Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun tak ketinggalan dijadikan meme. Foto lawas Anies saat makan di warteg diedit dengan ditambahkan foto salah satu host acara televisi yang menunjukkan sisa waktu. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan waktu makan 20 menit yang tercantum dalam kelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4 khusus untuk warteg atau pedagang kaki lima (PKL) banyak disoroti, salah satunya dari pelaku usaha kaki lima atau warteg itu sendiri.

Pengusaha makanan saji, Ayam geprek dan Pecel lele milik Damiatun, merasa waktu yang disarankan tidaklah cukup jika diberlakukan untuk usaha warung makan serupa dengan miliknya. Ia menimpali butuh banyak waktu bahkan untuk menyediakan sajiannya saja lebih dari 7 menit.

"Usaha beginikan pakai digoreng ya sampai kering, kalau gorengnya gak kering orang juga tidak mau. Goreng kaya gini aja lama, apalagi yang dipanggang-panggang itu lama prosesnya" katanya pada Selasa 27 Juli 2021.

Usaha ayam geprek dan pecel lele yang ditekuni Damiatun diketahui hampir genap 4 tahun ini beralamat di Jalan Mahasantri yang notabene dipadati mahasiswa kampus UIN Suska Riau. Ia menyampaikan bahwa usahanya sangat terdampak akan pandemi, menurutnya sulit bila harus mengingatkan kostumer waktu makan yang tersedia hanya 20 menit.

"Ya makannya buru-buru, kita sendiri kalau makan masih panas-panas ya ndak masuk. Ya kalau dibawa pulang juga tidak apa-apa, sampai rumah sudah 20 menit"

Advertising
Advertising

Menilik isi peraturan waktu maksimal makan 20 menit di tempat warung secara jelas ditulis di dalam peraturan kebijakan Inmendagri Nomor 24 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 dan Level 3 di Wilayah Jawa dan Bali pada diktum ketiga huruf F yang berbunyi

"Warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan pukul 20.00 waktu setempat dengan maksimal pengunjung makan 25% (dua puluh lima persen) dari kapasitas dan waktu makan maksimal 20 (dua puluh) menit"

Salah satu pengunjung warung ayam geprek dan pecel lele seperti Mia, juga baru tahu soal kebijakan baru ini, di awal ia menyampaikan kalau diterapkan 20 menit tidak cukup, mulai menunggu sajian hingga proses menyantap sajian.

"Aku kurang setuju sih, buatlah misalnya 15 menit buat makan, buat turunkan nasinya tuh hah" katanya

Masih menurut Mia, jika kebijakan ini diterapkan ia lebih pilih makan dibungkus, lagi pula menurut Mia memutuskan untuk makan di warung juga melihat situasi dan kondisi warungnya.

"Makan di tempat kalau warungnya tidak ramai, atau dibungkus. Kalau tidak, cari warung lain.

TIKA AYU

Baca juga: Mahasiswa UGM Bawa Stopwatch ke Warung Makan Agar Sesuai Aturan Makan 20 Menit

Berita terkait

Polresta Serang Kota Gelar Patroli Rumah Makan Buka Siang Hari Saat Ramadan, 3 Warteg Diminta Tutup

52 hari lalu

Polresta Serang Kota Gelar Patroli Rumah Makan Buka Siang Hari Saat Ramadan, 3 Warteg Diminta Tutup

Polresta Serang Kota menggelar patroli rutin memantau rumah makan yang buka pada siang saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Franchise Warteg Bahari dan Cara Membelinya

28 Februari 2024

Daftar Harga Franchise Warteg Bahari dan Cara Membelinya

Kini Anda bisa bergabung dengan franchise Warteg Bahari dengan paket mulai dari Rp135 juta. Ketahui benefit dan cara daftarnya.

Baca Selengkapnya

20 Ribu Pedagang Warteg Berharap Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

28 Februari 2024

20 Ribu Pedagang Warteg Berharap Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Sebanyak 20 ribu pedagang Warteg berharap bisa dilibatkan dalam pengadaan makan siang gratis yang diusung Capres-Cawapres Prabowo dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Hampir Rp 700 Ribu per Karung, Pedagang Warteg: Pada Menjerit Semua

15 Februari 2024

Harga Beras Hampir Rp 700 Ribu per Karung, Pedagang Warteg: Pada Menjerit Semua

Pedagang Warteg mengeluhkan harga beras yang semakin melonjak. Bagaimana strategi pedagang warteg untuk bertahan?

Baca Selengkapnya

Gibran Belum Berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat saat Kasus Covid-19 Naik

19 Desember 2023

Gibran Belum Berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat saat Kasus Covid-19 Naik

Gibran belum memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Didukung Warga Tegal, Libatkan Warteg dalam Program Makan Siang Gratis?

10 Desember 2023

Prabowo-Gibran Didukung Warga Tegal, Libatkan Warteg dalam Program Makan Siang Gratis?

Ahmad Muzani mengatakan kemungkinan pengusaha warteg turut andil dalam program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Komunitas Warteg Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran: Demi Kemajuan Ekonomi Kerakyatan

10 Desember 2023

Komunitas Warteg Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran: Demi Kemajuan Ekonomi Kerakyatan

Dukungan Warga Tegal (warteg) terhadap Prabowo-Gibran sejalan dengan semangat penguatan UMKM yang diusung calon nomor urut dua itu.

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Moeldoko Beberkan 3 Strategi Utama RI Hadapi Pandemi Covid-19

25 Oktober 2023

Moeldoko Beberkan 3 Strategi Utama RI Hadapi Pandemi Covid-19

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengatakan pemerintah menerapkan tiga strategi saat menghadapi pandemi Covid-19 di tengah ketidakpastian global. Apa saja?

Baca Selengkapnya