Pandu Riono: Pak Jokowi Lebih Baik Bagi-bagi Masker Ketimbang Obat

Sabtu, 24 Juli 2021 16:32 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersepeda di area Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 25 Juli 2020. Jokowi tampak mengenakan kaos lengan panjang, sepatu, helm, dan masker saat bersepeda. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebaiknya membagikan masker kepada masyarakat ketimbang obat untuk terapi Covid-19.

Dia mengingatkan penanganan pandemi bukan melalui pengobatan, tetapi mencegah penularan. "Ini kan virus, kalau Pak Jokowi bagi masker itu bagus, minta orang untuk memakai masker. Itu yang seharusnya dilakukan Presiden, mencegah daripada mengobati," kata Pandu ketika dihubungi Sabtu, 24 Juli 2021.

Hal ini disampaikan Pandu menanggapi blusukan Presiden Joko Widodo mengecek obat antivirus ke apotek pada Jumat, 23 Juli 2021. Dia menduga blusukan ini berkaitan dengan aksi Presiden membagikan obat untuk warga di Sunter, Jakarta Utara.

Pandu menilai langkah tersebut kontraproduktif dan tidak mendidik masyarakat. Dia menduga ada salah kaprah sehingga Presiden malah fokus pada obat-obatan Covid-19 tersebut.

Dalam blusukannya ke apotek di Bogor, Presiden menanyakan ketersediaan obat oseltamivir, favipiravir, vitamin D3 5000IU, multivitamin yang mengandung Zinc, dan Becom-Zet. Pandu mengatakan obat-obatan yang disebutkan Jokowi itu tak bisa sembarang dikonsumsi tanpa resep dokter.

Advertising
Advertising

Pandu Riono juga mengingatkan bahwa penggunaan oseltamivir sudah tidak dianjurkan oleh profesi tenaga kesehatan karena merupakan antivirus untuk influenza. Selain itu, kata Pandu, penggunaan antibiotik pun tidak bisa sembarangan jika tak ada indikasi terinfeksi Covid-19.

Pembelian obat keras di apotek pun harus menyertakan resep dokter. Apotek yang melanggar bahkan bisa dikenai sanksi hingga penutupan. Sedangkan menurut Pandu Riono, Jokowi hanya membaca nama-nama obat dari secarik kertas. "Itu enggak boleh, tidak mendidik publik untuk jangan melakukan pengobatan sendiri, itu obat keras," kata Pandu.

Baca juga: Jokowi Blusukan Bagi Obat, Pandu Riono: Bukti Penanganan Pandemi Amburadul



Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

30 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

8 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

10 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

10 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

11 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

12 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

13 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

17 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

18 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

19 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya