Ahli Kesehatan Masyarakat: Wajar Jika PPKM Darurat Diperpanjang

Sabtu, 17 Juli 2021 15:32 WIB

Antrian kendaraan teerlihat menjelang titik penyekatan baru di Mampang, Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021. Polda Metro Jaya menambah 25 titik penyekatan baru hingga total menjadi 100 titik penyekatan PPKM Darurat. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, mengatakan wajar jika pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat Jawa-Bali.

“Kami lihat wajar dan memang pantas pemerintah harus memperpanjang, karena enggak ada pilihan,” kata Hermawan dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu, 17 Juli 2021.

Hermawan menjelaskan, banyak orang yang menganggap Pembatasan Darurat terlihat efektif karena turunnya mobilitas masyarakat. Padahal, dalam variabel epidemiologi, efektivitas PPKM justru belum terlihat.

Menurut Hermawan, kasus harian positif Covid-19 di Indonesia akan terus naik dan memecahkan rekor lagi dalam beberapa hari ke depan. Sebab, kasus aktif saat ini mencapai 500 ribu orang, dan yang berstatus suspek ada lebih dari 220 ribu orang. Juga ditambah dengan adanya antrean di rumah sakit.

“Karena indikator output dan outcome kita di RS terjadi bottle neck, over capacity di seluruh RS rujukan Covid-19 di Pulau Jawa,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Sejumlah praktisi kesehatan, kata Hermawan, telah memberikan dua saran kepada pemerintah untuk menekan laju penularan Covid-19. Pertama memperpanjang PPKM darurat dan menunggu waktu begitu lama agar mendapatkan dampaknya. Opsi kedua adalah lockdown regional 2-3 minggu di seluruh Pulau Jawa.

Selain itu, praktisi kesehatan juga sudah menyampaikan analisis opportunity cost dan real cost dari pembatasan darurat ini. Namun, pemerintah, kata dia, sering terjebak pada alasan harus memberikan pertolongan berupa bantuan langsung tunai dan sebagainya. "Tapi lupa ada opportunity cost, ada psychological cost,” kata dia.

Meski begitu, Hermawan menghargai apapun kebijakan yang dipilih pemerintah untuk menekan kasus Covid-19. “Sehingga memang pemerintah tidak punya pilihan, PPKM Darurat harus diperpanjang,” katanya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 54 Ribu saat PPKM Darurat, Epidemiolog: Harusnya 100 Ribu

Berita terkait

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

48 menit lalu

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

Kementerian Kesehatan menjelaskan Perdana Menteri Slovakia sudah dipindah ke rumah sakit di Bratislava. Kondisinya stabil.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

3 hari lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

4 hari lalu

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

4 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

7 hari lalu

Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

Panitia menargetkan kehadiran 3 ribu pengunjung dalam Surabaya Hospital Expo ke-18 untuk dukung layanan unggulan rumah sakit di Timur Indonesia

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

8 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

10 hari lalu

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

Progres pembangunan RS Muara Badak berjalan positif tanpa ada hambatan yang berarti.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

11 hari lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya