Jokowi Bagi Obat di Sunter, Pandu Riono: Agar Kelihatan Peduli, Padahal Negara Gagal
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Syailendra Persada
Jumat, 16 Juli 2021 13:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono melihat langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk blusukan membagikan paket obat dan sembako ke warga, tidak diperlukan.
Pandu menilai Jokowi justru terkesan berusaha menutupi upaya penanganan pandemi Covid-19 yang tak berhasil. "Ini kan karena kegagalan penanganan pandemi, jadi Presiden ingin menunjukkan pada rakyat bahwa dia itu peduli," kata Pandu saat dihubungi, Jumat, 16 Juli 2021.
Pandu mengatakan bukan tugas seorang presiden untuk turun langsung mendistribusikan obat ataupun sembako pada warga. Ia mengatakan Presiden punya kementerian dan lembaga di bawahnya yang bisa melaksanakan tugas tersebut.
Pandu Riono meminta Presiden agar lebih fokus pada membangun sistem yang lebih baik untuk menangani pandemi. Ia mencontohkan untuk urusan distribusi obat, seharusnya pemerintah membangun sistem pelayanan kesehatan yang mampu menjangkau masyarakat hingga di tingkat terbawah. "Itu bisa di Puskesmas atau klinik pratama. Itu yang disebut membangun sistem," kata Pandu.
Kritik yang sama datang dari Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati. Ia mengatakan blusukan tak signifikan membantu menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Ini mengulang-ngulang saja (cara lama), padahal situasi masyarakat jauh lebih buruk. Mungkin buat yang didatangi berefek, tapi untuk masyarakat luas sama sekali tidak," kata Asfin,
Semalam, Presiden Jokowi blusukan ke rumah warga di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jokowi datang ke sejumlah rumah untuk membagikan sembako dan paket obat.
Baca juga: Jokowi Blusukan Bagi Obat, Pandu Riono: Bukti Penanganan Pandemi Amburadul