Fraksi PAN Minta Maaf dan Tegur Anggotanya yang Tak Isolasi Usai dari Kyrgyztan

Kamis, 1 Juli 2021 18:40 WIB

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional Saleh Partaonan Daulay saat memberikan pernyataan media dalam peringatan Hari Buruh, 1 Mei 2018. TEMPO/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR Saleh Daulay meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan koleganya, Guspardi Gaus yang tak menjalani karantina sepulang dari Kyrgyztan. Saleh mengatakan ia pun telah menegur Guspardi atas tindakannya itu.

"Atas nama fraksi saya mengucapkan mohon maaf kepada kejadian yang tadi menimpa Pak Guspardi Gaus. Mudah-mudahan Pak Guspardi tidak akan mengulanginya," kata Saleh kepada wartawan, Kamis, 1 Juli 2021.

Saleh mengatakan ia awalnya mendapat informasi dari media massa ihwal Guspardi yang tak isolasi setelah kembali dari luar negeri. Politikus PAN itu malah menghadiri rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di DPR.

Saleh mengaku langsung menelepon Guspardi untuk meminta keterangan. Menurut dia, Guspardi tak merasa bersalah dan malah mengumumkan hal itu di rapat, lantaran terlalu bersemangat ingin mengikuti pembahasan RUU Otsus Papua tersebut.

Saleh mengatakan ia dapat memahami semangat koleganya tersebut. Namun di sisi lain, dia mengingatkan adanya aturan pemerintah bahwa pelaku perjalanan dari luar negeri harus menjalani isolasi terlebih dulu.

Advertising
Advertising

"Kami akan mengingatkan keras kepada seluruh anggota agar hal itu tidak terjadi lagi terutama tentu Pak Guspardi dan anggota fraksi PAN lainnya," ujar dia.

Anggota Komisi Kesehatan DPR ini mengatakan, partainya juga bakal mengevaluasi kejadian ini. Dia berujar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan telah meminta dirinya memberikan teguran keras kepada Guspardi Gaus.

Sebelumnya di awal rapat Pansus RUU Otsus Papua hari ini, Guspardi Gaus mengatakan ia baru kembali dari Kyrgyztan. Dia pun mengaku menolak diisolasi di hotel lantaran ingin mengikuti rapat tersebut.

Anggota Komisi Pemerintahan DPR ini bahkan menyebut petugas Kementerian Kesehatan memperlakukannya dengan tidak baik menyangkut isolasi itu. "Saya cemas juga semalam, mau diinapkan di hotel, dan memang cara-cara yang dilakukan tidak baik oleh Departemen Kesehatan," kata Guspardi di awal rapat.

Sejumlah anggota Pansus RUU Otsus Papua pun menyentil Guspardi. Di antaranya politikus PDI Perjuangan My Esti Wijayati, politikus Partai Kebangkitan Bangsa Heru Widodo, dan politikus NasDem Robert Rouw.

"Harusnya kan dia karantina, tapi dia melawan aturan ke sini, ini kami yang di depan ini takut ini, makanya saya keluar terus," kata Robert.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Pulang dari Kyrgyzstan, Anggota DPR Tolak Karantina di Hotel

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

7 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

12 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

14 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Mantap Maju Pilkada Depok 2024, Sekda Supian Suri Serahkan Formulir Bacawalkot ke PAN

4 hari lalu

Mantap Maju Pilkada Depok 2024, Sekda Supian Suri Serahkan Formulir Bacawalkot ke PAN

Mantap maju Pilkada Depok 2024, Sekretaris Daerah Kota Depok Supian Suri menyerahkan formulir ke Pengurus DPD PAN Kota Depok di Rumah PAN Depok

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

4 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya