Penggagas KLB Sebut Moeldoko Wakili Kader ke PTUN, Demokrat: Bohong Terus

Senin, 28 Juni 2021 10:01 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama jajaran memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mempertanyakan klaim Darmizal ihwal alasan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Darmizal merupakan salah satu penggagas Kongres Luar Biasa Demokrat Deli Serdang. Ia sebelumnya menyebut Moeldoko mewakili para pendiri, kader, dan pengurus Demokrat menuntut hak lewat gugatan itu.

"Moeldoko cs ini kerjaannya bohong terus. Mengaku mewakili pendiri, kader, pengurus pusat maupun daerah yang mana?" kata Herzaky ketika dihubungi, Ahad malam, 27 Juni 2021.

Herzaky mengatakan Demokrat merupakan sebuah organisasi partai politik besar yang gerak-geriknya diatur oleh undang-undang dan peraturan turunannya. Demokrat, kata dia, memiliki 10 juta lebih konstituen yang diwakili oleh 548 kader partai yang duduk di lembaga legislatif.

Herzaky mempertanyakan siapa pemilik suara sah Demokrat yang memberikan mandat dan surat kuasa kepada Moeldoko cs untuk mewakilinya. Ia menantang mereka untuk membuka nama-nama itu agar dapat dicek di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).

Herzaky meyakini nama-nama barisan Moeldoko tak tercatat di Sipol sebagai ketua DPD dan DPC Demokrat selaku pemilik suara sah. Dia pun meminta kubu KLB Demokrat Deli Serdang menghentikan kebohongan.

Advertising
Advertising

"Kalau asal mengongkosi 400-an orang datang ke satu tempat, dipakaikan baju organisasi tertentu, lalu ngaku-ngaku mewakili jutaan kader dan konstituen, hancur ini demokrasi Indonesia," kata Herzaky.

Dia lantas mempertanyakan apakah Moeldoko memiliki kartu tanda anggota (KTA) Demokrat. Dia meminta Kepala Staf Kepresidenan itu tak mengaku mewakili kader dan pengurus jika kartu anggota pun tak punya. Menurut Herzaky, akan sangat memalukan jika seorang pejabat memalsukan KTA.

Dia menyarankan Moeldoko berhenti memproduksi kebohongan dan menggunakan energinya untuk membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani pandemi Covid-19. "Sia-sia energinya kalau malah dipakai buat rapat-rapat gelap tempat memproduksi kebohongan."

Darmizal sebelumnya membantah anggapan Moeldoko tak menghormati atau melawan keputusan Kementerian Hukum dan HAM lantaran menggugat ke PTUN Jakarta. Menurut Darmizal, Moeldoko hanya mewakili KLB Deli Serdang menuntut hak.

"Bukan melawan pemerintah. Pak Moeldoko mewakili seluruh kader Demokrat untuk meminta haknya, bukan pribadi, tapi seluruh kader Demokrat dari pendiri, deklarator, kader, pengurus dari pusat sampai daerah," kata Darmizal kepada Tempo, Ahad, 27 Juni 2021.

Dalam gugatan itu, mereka meminta majelis hakim memerintahkan Menkumham Yasonna Laoly mengesahkan kepengurusan KLB Demokrat dengan Ketua Umum Moeldoko dan Sekretaris Jenderal Jhoni Allen Marbun.

Baca juga: Kubu Moeldoko Gugat Yasonna Laoly ke PTUN, Demokrat: Memalukan


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

1 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

2 jam lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

3 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

11 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

11 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

14 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

14 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

15 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

15 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

15 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya