Warga Madura Desak Hapus Penyekatan Suramadu, Eri Cahyadi: Itu Wewenang Satgas

Reporter

Tempo.co

Senin, 21 Juni 2021 15:15 WIB

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memantau lalu lintas kendaraan bermotor di Jembatan Suramadu arah ke Kota Surabaya, Jatim, serta memantau kegiatan rapid test antigen secara massal sejak Minggu 6 Juni hingga Senin 7 Juni 2021. ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatan ia tidak bisa secara sepihak menghilangkan posko penyekatan di Jembatan Suramadu. Alasannya, penyekatan di tapal batas Surabaya – Bangkalan itu merupakan kebijakan Satgas Covid-19 Jawa Timur dan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda).

“Swab antigen di posko penyekatan itu keputusan forkopimda, bukan keputusan saya. Kalau mau menghapus penyekatan, tentunya bukan ranah saya sendiri. Ditiadakan atau tidak, itu wewenang Satgas Covid Jawa Timur,” kata Eri saat berdialog dengan perwakilan pengunjuk rasa Koalisi Masyarakat Madura Bersatu, Ahmad Annur, di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Senin, 21 Juni 2021.

Sebelumnya, sekitar dua ribu massa mendatangi Balai Kota Surabaya mendesak Eri Cahyadi menghapus posko penyekatan di Suramadu. Menurut peserta aksi, penyekatan Suramadu bersifat diskriminatif karena hanya warga Madura arah Surabaya saja yang diswab. Menurut mereka, kebijakan menyekat Suramadu menyusahkan orang Madura yang akan bekerja.

Selain itu, warga Madura yang sudah kesulitan ekonomi imbas dari Covid-19, makin sengsara jika harus diswab. Belum lagi yang dinyatakan positif langsung dikarantina. “Mengapa Pemkot Surabaya tidak menswab antigen warganya sendiri di tempat-tempat hiburan,” kata mereka.

Kepada pengunjukrasa, Eri berdalih bahwa sebenarnya justru Bupati Bangkalan Abdul Latif Imron-lah yang meminta dia membantu menyekat pergerakan warga Bangkalan ke Surabaya. Menurut Eri, karena jumlah tenaga kesehatan Bangkalan tak mencukupi, bupati meminta dia mengirimkan tenaga medis di posko penyekatan. “Surabaya ini bisa disebut perpanjangan Bangkalan, karena Pak Bupati bilang nakesnya sedikit maka perlu bantuan,” ujar Eri.

Eri menawarkan jalan tengah, yakni warga yang hendak melintas Suramadu membawa surat izin keluar masuk (SIKM) yang berlaku satu minggu. Kalau jalan tengah ini disepakati, swab antigen di Suramadu bisa ditiadakan. “Nanti saya sampaikan ke Gubernur Jawa Timur,” ujar Eri.

Meski demikian, massa aksi tetap tidak puas dengan jawaban Eri Cahyadi. Mereka bergeming dengan tuntutannya bahwa posko penyekatan Suramadu harus dibongkar saat ini juga. Massa mengancam akan membongkar sendiri posko tersebut bila tuntutan mereka tidak digubris. “Tuntutan kami hanya satu, angkat itu semua fasilitas swab antigen di Suramadu,” kata Ahmad Annur.

Berita terkait

Rujak Uleg Surabaya yang Tak Sekedar Festival

1 hari lalu

Rujak Uleg Surabaya yang Tak Sekedar Festival

Pemerintah Kota Surabaya menggelar Festival Rujak Uleg 2024 di Balai Kota, Ahad pagi, 19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

2 hari lalu

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

Baru-baru ini Warga Stren Kali yang mendiami Rusunawa Gunungsari, Surabaya, mengalami penggusuran

Baca Selengkapnya

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

2 hari lalu

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial

Baca Selengkapnya

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

2 hari lalu

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

3 hari lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

3 hari lalu

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

4 hari lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

13 hari lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Surabaya: Hasil Survei Tunjukkan Elektabilitas Eri Cahyadi Masih Tertinggi

13 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Surabaya: Hasil Survei Tunjukkan Elektabilitas Eri Cahyadi Masih Tertinggi

Pasangan petahana Eri Cahyadi-Armuji mendaftar ke PDIP untuk maju dalam Pilkada 2024 Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

14 hari lalu

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.

Baca Selengkapnya