Kasus Covid-19 Melonjak, IDI Dukung Wacana Lockdown di Yogyakarta
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Aditya Budiman
Minggu, 20 Juni 2021 11:24 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Penularan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kian mengganas akhir pekan ini. Pada Sabtu, 19 Juni 2021 Gugus Tugas Covid-19 mencatatkan rekor baru penambahan kasus Covid-19, yakni sebanyak 638 dalam sehari.
Ini menjadi angka tertinggi kasus Covid-19 sejak wabah itu melanda Yogyakarta Maret 2020. "Sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 51.976 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih.
Temuan riwayat kasus Covid-19 terbanyak berasal dari hasil tracing kontak kasus positif sebanyak 486 kasus dan dari hasil periksa mandiri 112 kasus.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Yogyakarta Joko Murdiyanto menyatakan mendukung wacana Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) yang tengah mempertimbangkan opsi lockdown.
"Kami akan sangat mendukung langkah lockdown itu jika Sultan menghendaki," kata Joko. Ia menuturkan langkah lockdown memang pilihan yang sulit karena menyangkut perekonomian wilayah.
Meski demikian, dalam situasi tak adanya tanda-tanda akan meredanya kasus Covid-19, kebijakan lockdown menjadi opsi yang bisa ditempuh. "Kita juga perlu mempertimbangkan kemampuan para tenaga kesehatan sekarang. Mereka tidak hanya aktif dalam menangani Covid-19, tapi juga terlibat mempercepat vaksinasi," ujar Joko.
Gubernur DI Yogyakarta Sultan HB X sebelumnya menilai rencana lockdown perlu dipertimbangkan jika sudah tidak ada cara lebih manjur lagi menekan penularan Covid-19.
Adapun dari distribusi kasus Covid-19 pada Sabtu kemarin menurut domisili wilayah kabupaten dan kota, disumbang terbanyak Kabupaten Sleman (208 kasus). Lalu Kabupaten Bantul (198), Kabupaten Gunungkidul (110), Kota Yogyakarta (82), dan Kabupaten Kulon Progo (40).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Yogya Kian Mengkhawatirkan, Sultan HB X: Lockdown
PRIBADI WICAKSONO