Andi Widjajanto Cerita Rumusan Kekuatan Pertahanan Minimal Lebih dari Rp 1.760 T

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 4 Juni 2021 16:29 WIB

Pengamat Pertahanan Andi Widjajanto, saat ditemui di Kantor CSIS, Jakarta Pusat, Senin, 7 Oktober 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Senior Kantor Staf Kepresidenan, Andi Widjajanto menyebut anggaran Rp 1.760 triliun atau Rp 1,7 kuadriliun untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), seperti tertera dalam rancangan peraturan presiden yang beredar, bukan angka yang besar.

Ahli pertahanan itu menyebut, pada 2005 silam, ia pernah dilibatkan dalam perumusan Kekuatan Pertahanan Minimal (KPM) 2024, pada saat itu estimasi untuk pembelian alutsista saja sebesar USD 88 miliar. "Angka USD 88 billion itu untuk senjata saja, tidak ada pemeliharaan, beban utang dan kontijensi. Di R-Perpres sekarang untuk beli senjata itu USD 79 miliar. Di bawah nilai yang dulu di estimasi tahun 2005," ujar Andi dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Jumat, 4 Juni 2021.

Berdasarkan draf Perpres yang beredar, Perencanaan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan TNI untuk Renstra 2020-2044 mencapai USD 124 miliar atau setara dengan Rp 1.773 triliun. Dalam penjelasannya, angka sebesar Rp 1,7 kuadriliun itu ditujukan untuk akuisisi Alpalhankam sebesar USD 79.099.625.314, pembayaran bunga tetap selama 5 Renstra sebesar USD 13.390.000.000, dan dana kontijensi serta pemeliharaan dan perawatan Alpalhankam sebesar USD 32.505.274.686.

"Jadi kalau saya analogikan, pada 2005 itu pemerintah merencanakan kita punya Toyota Innova, lalu sekarang menuju 2044 mestinya kan naik ke Fortuner atau Alphard, ternyata malah Avanza. Bingung kan saya," ujar Andi.

"Rp 1,7 kuadriliun itu bukan apa-apa. Kita butuh yang lebih besar, tapi realistis. Namun, ekonomi saat ini kan tidak mampu. Mumpung analisanya mengatakan kita belum ada perang, ya enggak apa-apa lah segitu dulu," ujar dia.

Jika kondisi perekonomian sudah pulih dan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen, ujar dia, idealnya pemerintah harus mengalokasikan lebih dari 1 persen PDB (produk domestik bruto) untuk anggaran pertahanan. Hitung-hitungannya sekitar Rp 2,54-3,47 kuadriliun. "Kalau ekonomi sudah pulih, maka revisi renstra bisa diajukan," ujar dia.

Sementara itu, Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini menilai rencana anggaran pertahanan dan keamanan sampai lebih dari Rp 1.700 triliun itu sudah di luar kepantasan. "Momentumnya salah karena sedang krisis covid-19, tidak layak karena APBN sekarat dan syarat utang dan tidak masuk di akal sehat," ujar Didik lewat keterangan tertulis, Rabu lalu.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto enggan mengonfirmasi kabar yang beredar soal anggaran Rp 1.760 triliun untuk pengadaan alutsista. Prabowo menyebut, rencana anggaran untuk pengadaan alutsista masih digodok.

"Rencana ini masih kita godok bersama Bappenas, Kemenkeu, dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya," ujar Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan pada Rabu, 2 Juni 2021.

Yang jelas, kata Prabowo, modernisasi alutsista urgen dilakukan dalam strategi dan kebijakan umum pertahanan negara 2020-2024. "Banyak alutsista kita sudah tua dan sudah saatnya memang mendesak harus diganti, kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting agar kita siap menghadapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang dengan sangat pesat," ujar Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan pada Rabu, 2 Juni 2021.

DEWI NURITA

Berita terkait

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

2 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

4 jam lalu

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

Prabowo mengatakan misi pertahanan adalah misi yang sangat menentukan.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

5 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

6 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

6 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

7 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

8 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

8 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya