Nama Abraham Samad Dicatut untuk Tampilkan Gambar Porno saat Konpers soal KPK

Senin, 17 Mei 2021 17:29 WIB

Mantan Ketua KPK, Abraham Samad, menjawab pertanyaan media setelah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kantor DPP NasDem, Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018. Sebelumnya, Abraham juga pernah bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Sohibul Iman. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Nama mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad diduga dicatut oleh orang tak dikenal saat konferensi pers "Menelisik Pelemahan KPK Melalui Pemberhentian 75 Pegawai" yang digelar Indonesia Corruption Watch (ICW) pada Senin, 17 Mei 2021. Akun zoom dengan nama Abraham Samad itu pun menampilkan gambar yang ditengarai memuat unsur pornografi.

Hal ini terjadi di sela-sela penyampaian pernyataan dari mantan pimpinan KPK Muchamad Jasin. Tiba-tiba, layar beralih ke akun bernama Abraham Samad. Terlihat ada tangan menyodorkan layar ponsel yang menampilkan gambar diduga mesum ke arah kamera gawai yang digunakan untuk zoom.

"Ini ada yang masuk ini Pak," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana merespons hal ini. Kejadian tersebut berlangsung kurang dari dua detik.

Ketika dihubungi setelah acara, Kurnia mengatakan sempat menerima pesan dari Abraham. Kata dia, Abraham tak bisa bergabung dalam konferensi pers via zoom itu kendati sudah mencoba berkali-kali.

"Tolong sampaikan ke Kurnia aku kok enggak bisa masuk ke zoom ICW untuk konpers hari ini bersama pimpinan lainnya. Saya sudah coba berkali-kali tapi tetap tidak bisa tolong disampaikan ke Mas Kurnia," demikian bunyi pesan Abraham Samad kepada Kurnia.

Advertising
Advertising

Sepanjang berjalannya konferensi pers ini memang terjadi sejumlah gangguan terhadap para narasumber. Beberapa kali mikrofon di gawai para narasumber tiba-tiba mute kendati mereka tidak mematikannya.

Dua mantan pimpinan KPK, Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto juga mengatakan mengalami peretasan pada akun Whatsapp mereka. Keduanya terus ditelepon oleh nomor-nomor tak dikenal. Sejumlah aktivis ICW pun mengalami peretasan sepanjang siang ini.

Peneliti ICW Wana Alamsyah mengatakan ada dua bentuk serangan digital yang dialami para pegiat antikorupsi hari ini, yakni peretasan ponsel dan gangguan saat konferensi pers via zoom.

Menurut Wana, banyak akun-akun yang mencoba bergabung menggunakan nama-nama pegiat antikorupsi yang mereka kenal. Misalnya akun lain yang mengatasnamakan Busyro Muqoddas serta mantan aktivis ICW Tama S. Langkun dan Febri Hendri.

Wana mengatakan akun bernama Abraham Samad pun diduga orang lain yang hanya mencatut nama untuk bisa masuk dalam konpers soal KPK. "Diduga bukan dia (Abraham), jadi ada orang yang menggunakan nama tersebut lalu masuk dan menampilkan gambar semacam itu," kata Wana secara terpisah.

Dia mengimbuhkan, moderator akhirnya kemudian meminta semua panelis untuk mengaktifkan video karena banyaknya upaya sabotase tersebut.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Konpres Soal KPK, Busyro Muqoddas Berulang Kali Diteror Nomor Telpon Tak Dikenal

Berita terkait

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

24 menit lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

45 menit lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

3 jam lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

4 jam lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

8 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

10 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

11 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

16 jam lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

17 jam lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

17 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya