Kemenkes: Daerah Tujuan Mudik Kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan Rendah

Reporter

Antara

Selasa, 4 Mei 2021 17:31 WIB

Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan sejumlah daerah tujuan arus mudik Idul Fitri memiliki tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang rendah. "Kota/kabupaten tujuan arus mudik masih ada yang warna merah, kuning dan oranye. Ini tentunya harus ditingkatkan lagi oleh Posko Tangguh dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro," katanya melalui tayangan virtual, Selasa 4 Mei 2021.

Siti Nadia mengatakan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan itu diukur berdasarkan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap penggunaan masker serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Berdasarkan hasil pantauan kepatuhan penggunaan masker dalam satu pekan terakhir, kata Siti Nadia, terdapat 55 daerah atau 15,32 persen dari total 359 kabupaten/kota yang memiliki tingkat kepatuhan memakai masker kurang dari 60 persen atau berkriteria zona merah.

Untuk zona oranye dengan tingkat kepatuhan menggunakan masker mencapai 61-75 persen berada di 58 kota/kabupaten atau setara 16,16 persen dari total daerah di Indonesia. Sebanyak 125 daerah lainnya memiliki tingkat kepatuhan memakai masker 76-90 persen.

Tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan juga dilaporkan rendah di 50 dari total 359 kabupaten/kota di Indonesia. "Sebanyak 50 daerah itu memiliki kepatuhan kurang dari 60 persen terhadap prokes jaga jarak," katanya.

Advertising
Advertising

Siti Nadia menambahkan saat ini diperkirakan masih terdapat 7 persen populasi penduduk di Indonesia yang berpotensi melakukan perjalanan mudik. "Libur panjang yang diiringi dengan peningkatan mobilitas masyarakat selalu berdampak pada meningkatnya angka kasus COVID-19 dan jumlah pasien di rumah sakit," katanya.

Menurut dia, laporan laboratorium yang menyatakan seseorang negatif COVID-19 selama proses pulang ke kampung halaman, tidak menjamin mereka bisa terpapar COVID-19. "Pada kurun Februari 2021, kita bisa tekan laju COVID-19, tapi pekan kedua April terjadi stagnan, kasus konfirmasi positif tidak bergerak turun bahkan cenderung datar atau terjadi peningkatan," katanya.

Baca: Sasar Jalur Alternatif, Polri Tambah Titik Sekat Mudik Menjadi 381 Lokasi

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

29 detik lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

21 jam lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya