Calon Kepala BRIN Laksana Tri Handoko: Pernah Diminta Mundur oleh 65 Peneliti

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 28 April 2021 12:15 WIB

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam malam penganugerahan IEYI 2019 di Tangerang Selatan, Banten, Jumat, 25 Oktober 2019. Kredit: ANTARA/Prisca Triferna

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan melantik Laksana Tri Handoko menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu, 28 April 2021. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini akan dilantik bersama tiga pejabat lainnya di Istana Negara, Jakarta pada pukul 15.30 nanti.

"Iya," ujar sumber istana mengonfirmasi pelantikan Laksana, Selasa, 27 April 2021.

Laksana Tri Handoko sebelumnya menjabat Kepala LIPI sejak 2018 lalu. Fisikawan kenamaan tersebut dilantik oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) masa itu, M. Nasir, pada Kamis, 31 Mei 2018

Semasa menjabat, kebijakan Handoko pernah menuai kontroversi. Handoko pernah diminta mundur oleh 65 profesor riset dan peneliti utama LIPI. Puluhan anak buahnya membuat pernyataan mosi tidak percaya atas kepemimpinan Handoko yang dianggap membuat keputusan reorganisasi yang tidak tepat.

Salah satu profesor di bidang geologi manajemen risiko bencana LIPI, Jan Sopaheluwakan, yang ikut menandatangani pernyataan mosi tidak percaya, menjelaskan bahwa penghapusan UPT melalui reorganisasi telah menghilangkan representasi di berbagai wilayah dan fungsi LIPI dalam memperkuat integrasi nasional.

"Handoko terus memproduksi keputusan yang aneh. Kemarin misalnya, keluar keputusan mengenai penunjukkan manajer pengawasan yang dibuat pada 7 Februari. Ini kan aneh karena kesepakatan (moratorium) tanggal 8, kok ada penunjukan manajer pengawasan tanggal 7-nya?" tutur Jan, di Gedung Widya Graha LIPI, Kamis, 28 Februari 2019.

Menanggapi mosi tak percaya itu, menurut Handoko, LIPI adalah lembaga akademis yang menjunjung tinggi kebebasan akademis berlandaskan pada etika ilmiah. Di lain sisi, kata Handoko, LIPI juga lembaga eksekutif pemerintahan yang mengacu pada regulasi dan etika Aparatur Sipil Negara bagi seluruh civitasnya.

"Dalam konteks di atas, gerakan dan manuver dari sebagian kecil peneliti senior dan pensiunan peneliti LIPI tidak perlu dilakukan," tutur Handoko. "Apalagi saat ini Tim Penyelaras lintas kementerian sedang bekerja, sehingga sebaiknya seluruh pihak menunggu hasil kerja tim yang dibentuk oleh KemenPAN-RB dan Kemenristekdikti itu," katanya.

Anak buah Handoko lainnya, Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Syamsuddin Haris pernah meminta Presiden Jokowi memberhentikan Laksana Tri Handoko dari jabatannya sebagai Kepala LIPI. Permintaan ini disampaikan Syamsuddin sebagai respon atas kebijakan digitalisasi buku yang dicetuskan Laksana Handoko yang berujung pada pemusnahan ribuan buku, termasuk disertasi dan tesis koleksi Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI. Namun, istana tidak menanggapi permintaan itu

Manajemen LIPI membantah tuduhan Syamsuddin tersebut. LIPI menganggap pemusnahan buku yang mereka lakukan telah disalahartikan. Dalam penjelasannya, LIPI menegaskan bahwa manajemen justru tengah meningkatkan kualitas pendokumentasian informasi ilmiah dengan melakukan proses weeding atau penyiangan koleksi yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan zaman serta secara fisik sudah rusak parah.

Handoko merupakan seorang ilmuwan Indonesia yang mengenyam pendidikan S1 hingga S3 di Jepang. Untuk S1, Handoko memperoleh gelar dari Komamoto University, Jepang. Sedangkan, S2 hingga S3 menamatkan di Hiroshima University, Jepang. Pria kelahiran Malang ini menjadi bagian dari LIPI sejak 2002.

Handoko memiliki pengalaman birokrasi yang memadai, yakni menjadi Kepala Grup Fisika Teori dan Komputasi Pusat Penelitian Fisika LIPI sejak 2002 hingga 2012. Lalu, menjadi Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI dari 2012 hingga 2014. Selain itu, Handoko juga memiliki pengalaman akademis yang baik dengan mengajar di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

DEWI NURITA | TNR

Baca: Hari Ini, Jokowi Akan Lantik 2 Menteri, Kepala BRIN dan Anggota Dewas KPK

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

4 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

4 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

6 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

7 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

7 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

7 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

8 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

9 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

10 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

11 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya