Warga mengevakuasi korban akibat banjir bandang di Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin, 5 April 2021. Berdasarkan data BNPB hingga Senin siang, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Flores Timur mencapai 68 jiwa. ANTARA/Pion Ratuloli
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan sejumlah wilayah di tiga kabupaten masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor.
Josef menyebut wilayah yang terisolasi itu ialah enam desa di Kabupaten Malaka karena jembatan terputus. Enam desa di Kabupaten Flores Timur terisolasi karena longsor dan jalan yang tak bisa dilewati. "Di Sabu Raijua ada enam kecamatan yang terisolasi karena jalan dan jembatan putus," kata Wakil Gubernur NTT, Senin, 5 April 2021.
Menurut Josef, hampir seluruh wilayah di NTT terkena dampak dari badai siklon tropis seroja. Ia memperkirakan ada delapan kabupaten masuk dalam kategori terdampak berat banjir bandang. Sementara sisanya masuk level sedang hingga ringan.
Dari catatan Josef wilayah yang paling terdampak berat ialah Flores Timur, Lembata, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Alor, Malaka, dan Kabupaten Kupang. Diperkirakan total korban meninggal yang bisa dicatat mencapai 84 orang dan masih ada sekitar 71 orang dalam pencarian.
Josef meminta para tokoh masyarakat bisa meminjamkan rumah atau tempat untuk dijadikan sebagai area pengungsian. Hal ini agar mengurangi kerumunan dan menekan penularan Covid-19.
Kepala BNPB Doni Monardo sudah menyiapkan tiga helikopter untuk membantu proses evakuasi maupun distribusi logistik kepada warga yang masih terisolir. Apabila masih kurang, BNPB akan meminta TNI dan Polri untuk menerjunkan unit tambahan untuk membantu evakuasi dan menyebar keperluan logistik bagi korban banjir bandang di NTT.