TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan Kongres Luar Biasa Deli Serdang telah menjadi ancaman serius bagi perkembangan demokrasi dan agenda regenerasi kepemimpinan partai-partai politik di Indonesia. Dia mengatakan jalan untuk memperjuangkan demokrasi tidaklah mudah, begitu pula untuk membangun partai politik.

"Membangun partai juga tidak mudah, membutuhkan kerja keras, keringat dan air mata, kegigihan, dan kesabaran untuk membesarkannya," kata AHY dalam konferensi pers, Rabu, 31 Maret 2021.

Namun di sisi lain, kata AHY, ada pihak-pihak yang tak ingin bersusah payah membangun partai. Dia menyebut tak sedikit orang yang ingin mencari jalan pintas seperti yang dilakukan oleh para penggagas KLB Deli Serdang.

"Tidak sedikit orang-orang yang berusaha mencari short-cut, jalan pintas, menjalankan segala cara, menghalalkan segala cara, termasuk melakukan perampokan partai politik dengan cara-cara tidak etis, ilegal, dan inkonstitusional," ujar AHY.

Di situasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti sekarang, AHY melanjutkan, ada fenomena dan ancaman politik post-truth yang membayangi demokrasi. Dia menyebut ada kebohongan yang diulang-ulang, tetapi bisa dipercaya oleh sebagian masyarakat menjadi kebenaran baru.

"Misalnya ada upaya-upaya untuk merekayasa opini publik terkait legalitas partai dan juga upaya memanipulasi sejarah pendirian Partai Demokrat," kata putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Maka dari itu, AHY mengajak para kadernya untuk terus memperjuangkan kehidupan demokrasi yang sehat dan beradab di Indonesia. Ia mengatakan peristiwa KLB Deli Serdang menjadi hikmah dan pelajaran berharga untuk meningkatkan soliditas, serta menjadi momentum bagi Demokrat bangkit kembali.

BUDIARTI UTAMI PUTRI