Angkat Eks Kader PDIP Jadi Stafsus, Edhy Prabowo: Supaya Tidak Kubu 02 Semua

Rabu, 17 Maret 2021 13:41 WIB

Ekspresi Edhy Prabowo usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 22 Februari 2021. Dalam pemeriksaan ini penyidik melakukan perpanjangan penahanan tahap tiga selama 30 hari terhadap Edhy Prabowo terkait kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjelaskan alasannya menunjuk mantan kader PDIP, Andreau Misanta Pribadi, menjadi staf khusus.

Dia mengatakan salah satu alasannya karena tidak ingin dianggap menguasai Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sehingga, menunjuk Andreau yang merupakan mantan tim sukses pasangan Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

“Saya sebagai menteri kebetulan dari pasangan nomor urut 2, jangan seolah mengambil porsi kita semuanya yang 02, makanya saya mengusulkan itu,” kata Edhy saat bersaksi dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu, 17 Maret 2021. Duduk sebagai terdakwa dalam sidang ini adalah Direktur PT Dua Putera perkasa, Suharjito.

Awalnya, Edhy menjelaskan bahwa dirinya memiliki 3 staf ahli dan 5 staf khusus. Empat staf khusus lainnya ditunjuk karena mereka telah menjadi bawahan sejak Edhy masih menjabat sebagai anggota DPR. “Mereka membantu saya di semua kegiatan, sehingga saat saya menjadi menteri saya mengusulkan nama-nama itu,” kata dia. Usulan staf khusus menteri diajukan kepada Presiden.

Sementara, kata dia, Andreau mengajukan diri menjadi stafsus. Edhy mengatakan mengenal Andreau sebagai mantan tim sukses pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Sementara Edhy merupakan menteri yang berasal dari Partai Gerindra, pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

Advertising
Advertising

Di luar alasan politik, Edhy mengatakan menunjuk Andreau karena punya karakter yang baik. “Beliau punya karakter yang baik,” kata dia. Andreau merupakan kader PDIP yang sempat maju dalam Pemilihan Legislatif 2019, namun gagal.

Dalam kasus ini, Andreau juga menjadi Ketua Tim Due Dilligence yang menerbitkan izin ekspor benih lobster kepada perusahaan. Satu staf khusus Edhy lainnya, Safri menjabat sebagai Wakil Ketua tim uji tuntas tersebut. Menurut dakwaan untuk Suharjito, tim due diligence diduga menerima uang terkait penerbitan izin lobster tersebut.

Baca: Edhy Prabowo Mengaku Siap Dihukum Mati

Berita terkait

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

1 menit lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

1 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

4 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

9 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

22 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

1 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya