Anggota Keluarga Ikut Vaksinasi Covid-19, DPR Bantah Diistimewakan

Jumat, 26 Februari 2021 16:13 WIB

Anggota DPR RI saat mengikuti Rapat Paripurna ke-12 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Saleh Partaonan Daulay menilai tak ada yang perlu dipersoalkan dari vaksinasi Covid-19 untuk keluarga anggota Dewan. Saleh membantah ada perlakuan istimewa dan menilai ada alasan logis yang mendasari hal ini.

Pertama, menurut Saleh, anggota DPR banyak bepergian dalam menjalankan tugasnya. Ia mengatakan akan berbahaya jika anggota tersebut pulang ke rumah dengan membawa virus Corona.

"Covid-19 ini kan enggak kenal apakah ini keluarganya apakah anggota (DPR). Karena itu masuk akal sekali jika keluarga dari anggota divaksin," kata Saleh kepada Tempo, Jumat, 26 Februari 2021.

Jika anggota keluarga Dewan tak ikut disuntik vaksin Covid-19, kata Saleh, anggota Dewan terkait belum tentu sehat meski sudah ikut vaksinasi. Anggota Komisi Kesehatan DPR ini lantas menyarankan agar keluarga para tenaga kesehatan turut divaksin Covid-19.

"Saya sarankan nakes-nakes kita keluarganya diikutkan, supaya mereka juga tidak membawa penyakit virus di keluarganya," ujar politikus Partai Amanat Nasional ini.

Advertising
Advertising

Alasan kedua, Saleh mengatakan anggota DPR dan keluarganya divaksin Covid-19 pada gelombang kedua bersamaan dengan guru, pedagang pasar, wartawan, dan kelompok lainnya. Ia menilai ini artinya pelaksanaan vaksinasi anggota DPR sama saja dengan masyarakat biasa.

Hanya saja, Saleh mengakui pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang digelar di gedung DPR jadi terkesan berbeda. "Kelihatannya wah dan seterusnya, padahal kan biasa saja. Dan orang diatur antreannya di dalam. Tidak perlu ada yang harus dipersoalkan," ujar dia.

Baca juga: DPR Sebut Vaksinasi Covid-19 Anggota dan Keluarga Alokasi dari Kemenkes

Saleh mengatakan anggota keluarga yang menerima vaksinasi ini adalah mereka yang tinggal satu rumah dengan anggota Dewan. Ia sendiri telah menerima vaksin Covid-19 bersama istri dan anaknya.

"Sebenarnya saya enggak merasa diistimewakan. Wong saya ngantre juga, keluarga ngantre, istimewa apa," ucapnya.

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan menerima informasi ihwal vaksinasi dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan. Indra mengatakan ada hampir 12.000 penerima vaksinasi Covid-19 dari lingkungan parlemen.

Anggota keluarga Dewan Perwakilan Rakyat, kata Indra, terhitung sebanyak 2.600-an orang. Data keluarga penerima vaksinasi Covid-19 ini berbasis asuransi Jasindo, yang selama ini menanggung biaya kesehatan anggota DPR. "Saya kira tidak ada yang istimewa. Kami hanya ikut yang digariskan Kemenkes," kata Indra dalam konferensi pers, Jumat, 26 Februari 2021.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

10 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

13 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

15 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

17 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

4 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya