Jokowi: Transformasi Digital Jangan Hanya Menguntungkan Pihak Luar

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 26 Februari 2021 10:14 WIB

Presiden Jokowi membuka gelaran tahunan Google for Indonesia (Google4ID), Rabu, 18 November 2020. Kredit: Youtube/Google Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan sejumlah catatan terkait upaya pembangunan konektivitas digital di Indonesia. Jokowi mengingatkan, konektivitas digital harus berpegang teguh kepada kedaulatan bangsa di tengah globalisasi dan hyper kompetisi seperti sekarang ini.

Transformasi digital, kata Jokowi, memang merupakan solusi cepat dan strategis untuk membawa indonesia menuju masa depan. Namun, lanjut dia, juga sangat penting menciptakan kedaulatan dan kemandirian digital.

"Kita harus memastikan transformasi digital jangan hanya menguntungkan pihak luar, jangan hanya menambah impor, ini yang selalu saya tekankan. Kedaulatan dan kemandirian digital harus menjadi prinsip penting dalam transformasi digital kita," ujar Jokowi dalam acara peluncuran Progam Konektivitas Digital 2021, Jumat, 26 Februari 2021.

Kata Jokowi, transformasi digital harus mendorong tingkat komponen dalam negeri, pemakaian produk-produk dalam negeri, serta mendorong penguasaan digital mutakhir oleh semua anak bangsa. "Kita bukan bangsa yang menyukai proteksionisme karena sejarah membuktikan proteksionisme justru merugikan, tetapi tetapi kita juga tidak boleh menjadi korban unfair practices dari raksasa digital dunia," tuturnya.

Transformasi digital, ujar dia, mesti menjadi win-win solution bagi semua pihak. "Saya berharap agar Program Konektivitas Digital 2021 menjadi momentum penting yang bisa menghubungkan bangsa Indonesia dengan teknologi baru, pola pikir baru, kesempatan bisnis global baru, dan dengan masa depan baru menuju Indonesia Maju," ujar Jokowi.

Baca: Jokowi: Kita Butuh 9 Juta Orang Talenta Digital Untuk 15 Tahun ke Depan

Advertising
Advertising

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk meningkatkan utilisasi palapa ring, terutama untuk wilayah Indonesia tengah dan timur.

"Jangan hanya 50 persen saja, utilisasi di Indonesia tengah dan timur yang masih sekitar 20 persen. Ini harus digenjot terus. Saya minta pada Kemenkominfo untuk memastikan agar palapa ring tidak hanya berhenti sebagai backbone saja, tetapi harus tersambung sampai ke rumah tangga, agar investasi besar di palapa ring segera bisa dimanfaatkan oleh seluruh rakyat kita," ujarnya.

Konektivitas digital, ujar Jokowi, bukan hanya untuk kepentingan ekonomi semata, melainkan untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia, mempercepat pelayanan pendidikan, mempercepat pelayanan kesehatan, mendukung sinergi budaya nusantara, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.


DEWI NURITA

Berita terkait

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

39 menit lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

1 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

1 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

4 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

6 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

14 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

15 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

16 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

17 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

18 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya