Perludem Sarankan Revisi UU Pemilu Untuk Masalah Teknis Seperti Kasus Orient

Reporter

Friski Riana

Jumat, 12 Februari 2021 05:32 WIB

Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini. Dok.TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menilai perubahan atau revisi UU Pemilu untuk memperbaiki masalah teknis dan keadilan elektoral tetap mendesak dilakukan.

"Bagi saya dan Perludem, meski pemerintah dan parpol tidak menghendaki perubahan jadwal pemilu dan pilkada, kami sayangkan ya. Kami sangat khawatir akan terjadi kekacauan elektoral," kata Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini dalam diskusi, Kamis, 11 Februari 2021.

Titi mencontohkan kasus yang terjadi pada Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, yang baru diketahui berkewarganegaraan Amerika Serikat setelah ditetapkan sebagai pemenang Pilkada 2020. Menurut Titi, tidak ada dalam UU Pilkada yang secara spesifik dapat menjawab fenomena hukum yang menimpa Orient.

"Makanya sekarang berdebat kita harus apa, bagaimana status Orient. Karena ada kekosongan hukum di UU Pilkada," ujarnya.

Baca: Perludem Paparkan Ruwetnya Pemilu dan Pilkada Jika Digelar 2024

Contoh lainnya, penyelenggaraan pemilu di tengah bencana nonalam perlu ada penyesuaian di level undang-undang. Pengokohan penggunaan teknologi rekapitulasi suara di pemilu juga hanya bisa dilakukan jika UU Pemilu direvisi.

Advertising
Advertising

Titi juga menuturkan bahwa hasil pemilu di Indonesia terlalu lama, yaitu 35 hari setelah pemungutan suara baru ditetapkan hasil. Karena waktu terlalu lama, akibatnya ada spekulasi, hoaks, dan polarisasi makin melebar.

Dengan revisi UU Pemilu, Titi menilai dapat menguatkan kebijakan afirmasi keterwakilan perempuan. Sebab, kebijakan afirmasi terhadap perempuan sejak 2009 tidak mengalami perkembangan alias mandek. "Itu pintu masuknya di UU, kalau berharap di parpol langkahnya sangat lama. Saya berharap DPR jernih melihat pemilu instrumen diplomasi global kita yang sesungguhnya membantu kualitas demokrasi terjaga," kata dia.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

1 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

1 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

2 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

8 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

9 hari lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

10 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

11 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

11 hari lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

12 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

12 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya