Politikus Demokrat Sebut Moeldoko Tak Punya Political Correctness, Kenapa?

Kamis, 4 Februari 2021 08:39 WIB

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menggelar konferensi pers di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Februari 2021. Moeldoko membantah tuduhan dirinya hendak mengambil alih Partai Demokrat. TEMPO/Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik menanggapi kabar Moeldoko pernah menemui Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam pertemuan itu, Moeldoko meminta izin menjadi ketua umum partai berlambang bintang mercy tersebut.

Kabar ini mencuat dalam kesaksian pengurus Demokrat yang menghadiri pertemuan dengan Moeldoko di Hotel Aston, Setiabudi, Jakarta Selatan. Jhoni Allen Marbun dan mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin disebut hadir di pertemuan itu.

Rachland membantah adanya pertemuan dan pembicaraan antara Moeldoko dan SBY itu. "Tidak pernah ada percakapan itu," kata Rachland ketika dihubungi, Rabu, 3 Februari 2021.

Rachland justru menceritakan pertemuan lain antara Moeldoko dan SBY yang terjadi sekitar 2014. SBY ketika itu sudah tak lagi menjabat sebagai presiden, tetapi masih menjadi ketua umum partai. Adapun Moeldoko masih menjabat sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia.

Baca juga: Pengurus Demokrat di Daerah Buat Surat Pernyataan Loyal untuk AHY

Saat itu, kata Rachland, Demokrat sedang mempersiapkan kongres partai tahun 2015. Mengenakan seragam TNI lengkap, Moeldoko menemui SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Menurut Rachland, Moeldoko menyampaikan kepada SBY agar mengangkat kembali Marzuki Alie sebagai sekretaris jenderal Demokrat mendampingi SBY.

"Dia mau mengusulkan agar Marzuki Alie diangkat menjadi sekjen dampingi Pak SBY. Pak SBY kaget, apa urusannya Panglima TNI mengurusi politik," kata Rachland.

Rachland menilai peristiwa itu menunjukkan bahwa Moeldoko tidak memiliki political correctness. Menurut dia, sangat tidak tepat seorang Panglima TNI turut campur dalam masalah partai politik.

"Artinya mencampuri hal yang bukan hak atau kewenangannya adalah kebiasaan lama dia," kata Rachland.

Dalam konferensi pers, Moeldoko mengaku tak ingat pernah menemui SBY untuk menyodorkan nama Marzuki Alie. "Udah lupa, 2015, yang jelas-jelas aja lah," kata Moeldoko di rumahnya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Februari 2021.

Moeldoko mengakui sempat beberapa kali bertemu kader Demokrat. Namun dia, membantah disebut hendak mengambil alih partai itu. Moeldoko mengatakan ia adalah orang luar dan hanya mendengarkan keluhan tentang kondisi internal partai. "Semua ada AD/ART di dalam parpol. Bukan lucu-lucuan begitu," ujar dia.

Berita terkait

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

17 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

17 jam lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

21 jam lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

22 jam lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

23 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

1 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

1 hari lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 hari lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

1 hari lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya