Perludem Minta DPR Rampungkan Draf Revisi UU Pemilu

Kamis, 28 Januari 2021 11:57 WIB

Seorang warga mencelupkan jarinya usai mencoblos pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 1, Dusun I, Desa Bolobia, Kecamatan Kinovaro, Sigi, Sulawesi Tengah, Ahad, 18 Agustus 2019. Dari sekitar 340 kasus sengketa hasil Pemilu hanya TPS ini yang diputuskan menjalani pencoblosan ulang. ANTARA/Basri Marzuki

TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mendorong agar DPR segera merapungkan draf revisi UU Pemilu.

"Prioritas utama saat ini adalah RUU tersebut mesti segera difinalkan, lalu diserahkan kepada pemerintah agar pembahasan bersama bisa segera dimulai," kata peneliti Perludem, Fadli Ramadhanil kepada Tempo, Kamis, 28 Januari 2021.

Fadli mengatakan, konsen waktu menjadi sangat penting karena RUU Pemilu akan berdampak pada penyesuaian desain waktu pemilu. "Tidak hanya jadwal pelaksanaan Pemilu 2024, tapi juga akan sangat berpengaruh kepada jadwal pelaksanaan pilkada," katanya.

Menurut Fadli, revisi aturan Pemilu penting untuk segera dibahas karena banyak aspek yang harus diperbaiki dan ditata. Salah satunya, soal jadwal pelaksanaan pemilu, kewenangan dan nomenklatur lembaga penyelenggara pemilu, hingga menghitung dan simulasi beban pelaksanaan manajemen pemilu.

Baca juga: PDIP Tak Ingin Revisi UU Pemilu, Pilkada Tetap 2024

Advertising
Advertising

Terkait terbelahnya sikap DPR atas RUU Pemilu, Fadli berharap hal tersebut tidak berangkat dari kepentingan taktis jangka pendek beberapa kelompok.

"Karena RUU Pemilu tidak hanya bicara kepentingan konstestasi dan eksistensi parpol," ujarnya sembari menambahkan bahwa RUU Pemilu punya substansi lebih penting, yakni memfasilitasi daulat rakyat secara luber dan jurdil.

Wacana revisi aturan mengenai pemilu sedang bergulir di dewan. Salah satu agenda revisi adalah mengubah jadwal Pilkada serentak 2024 menjadi 2022 dan 2023. Sehingga akan ada perubahan pada UU Pilkada.

Sikap parpol pun terbelah mengenai wacana tersebut. Partai Persatuan Pembangunan, misalnya, menilai revisi UU Pemilu belum relevan. Penolakan tersebut menyusul sikap Partai Amanat Nasional yang menyatakan UU Pemilu belum saatnya direvisi.

Berita terkait

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

7 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

7 jam lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

9 jam lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

20 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

1 hari lalu

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

Wali Kota Bobby Nasution menunjuk pamannya, Benny Sinomba Siregar sebagai Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

1 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Digadang Maju di Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Guyon Perlu Siapkan Mahar

1 hari lalu

Digadang Maju di Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Guyon Perlu Siapkan Mahar

Wali Kota Depok 2 periode Mohammad Idris dikabarkan bakal naik level untuk bertarung di pemilihan gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024 serentak.

Baca Selengkapnya

Putri Mantan Bupati Sragen Ingin Maju Pilkada 2024, Baliho Sosialisasinya Dirusak

2 hari lalu

Putri Mantan Bupati Sragen Ingin Maju Pilkada 2024, Baliho Sosialisasinya Dirusak

Wina mengaku menyayangkan perusakan baliho sosialisasinya untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

3 hari lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang

Baca Selengkapnya