Polemik di Universitas Sumatera Utara, MWA Belum Membahas Pelantikan Rektor

Senin, 25 Januari 2021 19:22 WIB

Muryanto Amin. dok. situs resmi FISIP USU

TEMPO.CO, Medan - Polemik di Universitas Sumatera Utara (USU) terkait dugaan plagiat rektor terpilih periode 2021-2026 Muryanto Amin belum menemui titik terang penyelesaian. Pelantikan Muryanto Amin, menurut anggota Majelis Wali Amanat USU Profesor Hasim Purba, sesuai surat Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan dijadwalkan 28 Januari 2021.

"Namun sampai hari ini belum ada undangan rapat dari Ketua MWA membahas pelantikan Muryanto Amin." kata Hasim kepada Tempo, Senin 25 Januari 2021. Pelantikan rektor terpilih, sambung Hasim, seharusnya tidak boleh tertunda karena Rektor USU Profesor Runtung Sitepu berakhir 27 Januari 2021.

Sengkarut pemilihan Rektor USU bermula dari dugaan plagiat karya ilmiah yang dilakukan Muryanto Amin saat kenaikan pangkat dari Lektor Kepala menjadi Guru Besar. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik itu diduga melakukan praktik self plagiarism atau auto plagiasi artikel berjudul: A New Patronage Networks of Pemuda Pancasila in Governor Election of North Sumatra, yang dipublikasikan pada jurnal Man in India dan terbit pada September 2017.

Terkuaknya dugaan praktik plagiat itu menurut Profesor Runtung Sitepu bermula dari laporan email seseorang kepada Kemendikbud. Kemudian laporan disertai data-data itu disampaikan kepada pihak USU. "Karena terbukti secara sah dan meyakinkan dengan sengaja dan berulang melakukan perbuatan plagiarisme dalam bentuk self-plagiarisme atau autoplagiasi (plagiasi diri sendiri) maka ada sanksi melanggar etika keilmuan dan moral sivitas akademik." kata Runtung.

Wakil Rektor III USU yang membidangi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Profesor Mahyuddin Nasution mengatakan, sebelum menjatuhkan hukuman kepada Muryanto Amin, USU lebih dahulu menelusuri laporan dugaan praktik plagiat tersebut dengan membentuk Tim Komite Etik dan Tim Penelusuran Dugaan Plagiat Doktor Muryanto Amin.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Berita terkait

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

5 hari lalu

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

PSPK mengatakan biaya UKT yang tinggi paling merugikan kelompok rentan miskin.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Dituduh Plagiat Desain Film I, Robot untuk Produk Baru Tesla

20 hari lalu

Elon Musk Dituduh Plagiat Desain Film I, Robot untuk Produk Baru Tesla

Elon Musk dituduh menjiplak desain dalam film I, Robot yang dibintangi Will Smith untuk 3 produk Tesla terbaru.

Baca Selengkapnya

Survei Merdeka Belajar: Beragam Manfaat, Publik Minta Berlanjut

21 hari lalu

Survei Merdeka Belajar: Beragam Manfaat, Publik Minta Berlanjut

Sebanyak 1.500 responden terlibat dalam survei untuk mengukur persepsi publik terhadap program Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Dipecah, Dosen Unnes: Ada Potensi Hambatan Komunikasi dan Administrasi

21 hari lalu

Kemendikbudristek Dipecah, Dosen Unnes: Ada Potensi Hambatan Komunikasi dan Administrasi

Pemecahan Kemendikbudristek belum tentu membuat tata kelola pendidikan efektif.

Baca Selengkapnya

Program INOVASI Kerja Sama Indonesia Australia Dapat Penghargaan Kemendikbud

22 hari lalu

Program INOVASI Kerja Sama Indonesia Australia Dapat Penghargaan Kemendikbud

Program INOVASI memperoleh Penghargaan Apresiasi Mitra Literasi dan Numerasi dari Kemendikbud

Baca Selengkapnya

Cara Verval Ijazah lewat Info GTK untuk Seleksi PPPK Guru 2024

26 hari lalu

Cara Verval Ijazah lewat Info GTK untuk Seleksi PPPK Guru 2024

Pelamar seleksi PPPK Guru 2024 harus melakukan verifikasi dan validasi ijazah dahulu sebelum mendaftar. Ini cara verval ijazah lewat info GTK.

Baca Selengkapnya

KPAI Ungkap Program PKL Pelajar SMK Rentan Jadi Modus Eksploitasi Pekerja Anak

27 hari lalu

KPAI Ungkap Program PKL Pelajar SMK Rentan Jadi Modus Eksploitasi Pekerja Anak

Ketua KPAI telah berulang kali melaporkan temuan eksploitasi pekerja anak dalam program PKL ke Kemendikbud, tapi kasusnya masih terus berulang.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Indonesia Telah Lakukan Transformasi Besar dalam Sistem Pendidikan

34 hari lalu

Nadiem Makarim: Indonesia Telah Lakukan Transformasi Besar dalam Sistem Pendidikan

Nadiem Makarim, menyatakan bahwa transformasi pendidikan dalam payung "Merdeka Belajar" telah menjadi kunci meningkatnya kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

34 hari lalu

UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

Transformasi pendidikan berbasis teknologi dalam program Merdeka Belajar diapresiasi oleh delegasi UNICEF dan UNESCO dalam acara Gateways Study Visit.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Klaim Angka Buta Aksara Masyarakat Indonesia Terus Menurun

38 hari lalu

Kemendikbud Klaim Angka Buta Aksara Masyarakat Indonesia Terus Menurun

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Baharudin, mengatakan angka buta aksara masyarakat Indonesia terus menurun.

Baca Selengkapnya