Jokowi Pilih Listyo Sigit Calon Kapolri, Moeldoko: Untuk Kepentingan Lebih Besar

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 20 Januari 2021 16:35 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat 20 Maret 2020. Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 untuk meningkatkan keterampilan melalu berbagai jenis pelatihan secara daring yang dapat dipilih sesuai minat masing-masing pekerja. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menjelaskan beberapa alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri.

"Kriteria lah, kan semua ada kriteria. Kapasitas, kapabilitas, loyalitas, integritas, itu bagian dari semua itu. Jadi indikator-indikator yang dikenali dari awal itu memunculkan sebuah agregat. Dan dari agregat itu, seseorang akan dipilih," ujar Moeldoko di kantornya, Rabu, 20 Januari 2021.

"Jadi bukan karena macem-macem. Jangan diartikan macem-macem," lanjut Moeldoko.

Pengusungan Listyo, lulusan Akpol 1991, melompati sejumlah angkatan atau seniornya di Polri. Diketahui, sempat beredar sejumlah nama jenderal bintang tiga yang lebih senior yang diisukan menjadi Kapolri, yakni, Gatot Edhy Pramono (Akpol 1988), Boy Rafly Amar (Akpol 1988), Arief Sulistyanto (Akpol 1987), dan Agus Andrianto (Akpol 1989).

Menurut Moeldoko, sebagai mantan Panglima TNI, senioritas tentu menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih pucuk pimpinan. Para senior itu, kata Moeldoko, tentu akan dipilih jika memenuhi kriteria yang disebutkan di atas.

"Pertanyaannya apakah tidak terpenuhi? Dalam konteks ini, tidak bisa dijelaskan secara matematika, karena penilaian itu bisa jarak dekat, jarak jauh. Penilaian itu bisa dari keseharian, dari pengalaman empirik yang terjadi selama ini. Penilaian itu holistik memperhatikan berbagai hal persyaratan yang tadi, psikologi, dan lain-lain," ujar dia.

"Pasti Presiden sudah memikirkan untuk kepentingan lebih besar, maka ada pertimbangan-pertimbangan lain. Ini kan pilihan-pilihan. Pilihan pertama, pendekatan senioritas. Pilihan kedua, yang memenuhi beberapa persyaratan tadi," lanjut dia.

Adapun Listyo saat ini masih menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI. Jika dinyatakan lolos, maka Listyo Sigit Prabowo akan dilantik menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun pada Februari nanti.

DEWI NURITA

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

6 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

6 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

10 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

10 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

10 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

11 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

12 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

12 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

13 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya