Banjir Kalsel Merusak 209.884 Hektare Lahan Pertanian

Selasa, 19 Januari 2021 14:02 WIB

Banjir menggenangi permukiman di Desa Dukuh Rejo, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel pada Sabtu 9 Juni 2019. Foto: BPBD Kalsel

TEMPO.CO, Banjar - Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalimantan Selatan menyebut, 209.884 hektare lahan pertanian pangan di 12 kabupaten/kota rusak akibat banjir Kalsel.

“Rusak akibat banjir awal tahun 2021 ini. Hanya Kabupaten Kotabaru yang melaporkan masih nihil,” kata Ketua SPI Kalsel, Dwi Putra Kurniawan kepada Tempo, Selasa 19 Januari 2021.

Lahan seluas 209.884 hektar ini terdiri dari 188.895 hektare sawah padi dan 20.989 hektare pertanian palawija, hortikultura, serta kolam budidaya ikan.

Berdasarkan catatan SPI Kalsel, kata dia, ada 5 kabupaten terluas kerusakan lahan pertanian. Yaitu Kabupaten Barito Kuala 64.133 hektare, Kabupaten Tanah Laut 37.440 hektare, Kabupaten Banjar 33.309 hektare, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 17.985 hektare, dan Kabupaten Tapin 16.479 hektare.

Baca juga: Jokowi Sebut Banjir Kalsel Akibat Hujan, Walhi: Mending Enggak Usah Ke Sini

Advertising
Advertising

Menurut dia, semua lahan pertanian ini berstatus lahan aktif yang selalu dibudidayakan pertanian tanaman pangan di Kalsel. Dwi mengatakan laporan perkiraan sementara petani dan keluarga petani yang mengungsi akibat bencana ekologi banjir ini sekitar 18.000 jiwa. “Kerugian materi ditaksir puluhan miliar,” katanya.

Ia memprediksi produk pangan sayur-sayuran (hortikultura), palawija, dan ikan akan menyumbang inflasi mulai bulan Januari 2021. Sementara untuk beras diperkirakan mengalami kenaikan sedikit karena pasokan masih cukup aman dari panen tahun 2020.

Namun, Dwi mengingatkan bahwa hasil panen padi tahun 2020 berupa Gabah Kering Giling (GKG) banyak juga yang rusak di penyimpanan para petani. “Ini akan menjadi penyebab berkurangnya stok beras dan bisa memicu kenaikan harga,” ucap Dwi Putra.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Syamsir Rahman, meminta petani tidak cemas karena Pemprov Kalsel sudah menyiapkan bantuan bibit untuk petani yang lahannya kebanjiran. Ia menjamin banjir tidak mengganggu stok pangan di Kalsel.

Menurut dia, stok beras di Bulog hampir 10 ribu ton, kemudian gabah juga hampir 100 ton. ”Yang terendam dan terdampak (banjir Kalsel) kalau 1-2 hari ini surut Insyallah masih banyak yang bisa diselamatkan tanamannya dari puso. Stok pangan kita aman untuk 4 bulan ke depan,” kata Syamsir .

Berita terkait

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

5 jam lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

6 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

12 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

13 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

14 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

19 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

1 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya