PKS Sebut Legislative Review UU Cipta Kerja Sulit Dilakukan

Minggu, 8 November 2020 11:47 WIB

Buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa (FSPS) membawa spanduk saat melakukan aksi demo menolak Omnibuslaw Cipta Kerja di sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu 4 November 2020. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Legislasi DPR dari Fraksi PKS, Mulyanto, menilai usulan legislative review Undang-undang atau UU Cipta Kerja sulit dilakukan.

Mulyanto mengatakan proses legislative review serupa dengan pengajuan rancangan undang-undang biasa. "Saya melihat ini tidak mudah untuk berhasil," kata Mulyanto ketika dihubungi, Ahad, 8 November 2020.

Mulyanto mengatakan menyambut baik dorongan legislative review melalui partainya yang menolak UU Cipta Kerja. Namun, ia mengingatkan sikap akhir pemerintah terhadap UU Cipta Kerja serta peta politik koalisi pendukung pemerintah di DPR. "Secara kalkulasi politik, usulan legislative review ini akan sulit untuk menang," ujar dia.

Mulyanto mengatakan tugas partai politik di DPR memang terbatas pada perjuangan intra-parlementer termasuk legislative review. Namun tanpa dukungan masyarakat yang kuat dan luas, ia berpendapat prosesnya akan sulit.

"Kecuali kalau memang dukungan masyarakat sangat kuat dan luas untuk melakukan legislative review ini," kata Mulyanto.

Advertising
Advertising

Legislative review UU Cipta Kerja ini sebelumnya diusulkan salah satunya oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia. KSPI juga telah mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi terkait klaster ketenagakerjaan.

Menurut Mulyanto, uji materi ke MK merupakan langkah hukum paling tepat untuk masyarakat yang menolak UU Cipta Kerja. "Ini jalan yang bisa ditempuh masyarakat."

Mulyanto juga menanggapi masih adanya salah ketik di UU Cipta Kerja yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo dan diundangkan di lembaran negara. Menurut dia, kesalahan itu akibat prosedur pembentukan perundangan yang kejar tayang.

Ia mengatakan kejar tayang itu mengikuti arahan Jokowi yang meminta RUU Cipta Kerja diselesaikan dengan cepat. Padahal, kata Mulyanto, RUU Cipta Kerja sangat tebal dan kompleks, serta dibahas dalam keterbatasan di tengah pandemi Covid-19. "Ini adalah pengalaman buruk dalam pembentukan perundangan," kata Mulyanto.

Berita terkait

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

14 menit lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

51 menit lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

1 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

1 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

2 jam lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

2 jam lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Presiden: Indonesia Digital Test House Sangat Diperlukan

2 jam lalu

Presiden: Indonesia Digital Test House Sangat Diperlukan

Jokowi memastikan perangkat-perangkat yang ada di BBPPT sudah sangat canggih.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar soal Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi di DPC PKB untuk Ketum PSI Kaesang

2 jam lalu

Kata Pakar soal Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi di DPC PKB untuk Ketum PSI Kaesang

Relawan mengambil formulir penjaringan bakal calon wali kota untuk Kaesang ke kantor DPC PKB Kota Bekasi pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

2 jam lalu

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

Freeport beberapa kali menyuarakan harapan agar izin ekspor konsentrat tembaga tetap dibuka.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

3 jam lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya