Paslon Pilkada Dari PDIP Hasil Berembuk, Megawati: Saya Tidak Like and Dislike

Minggu, 1 November 2020 06:08 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyerahkan Dasa Prasetya PDI Perjuangan kepada Bakal Calon Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey (kanan) saat acara pengumuman nama-nama calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang diusung dalam Pilkada Serentak 2020 di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020. PDI Perjuangan secara resmi mengumumkan 50 pasangan calon untuk diusung dalam Pilkada tahun 2020. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan tak memilih sendiri calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung di Pilkada 2020. Menurut Megawati, para calon itu hasil pembicaraan bersama di internal partai.

"Bukan saya lho yang milih kemarin 270 (daerah Pilkada) itu. Ini semua rembuk lho, dari bawah, jadi kalian ikut bicara," kata Megawati dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kebudayaan PDIP, Sabtu, 31 Oktober 2020.

Megawati mengatakan salah sendiri jika ada kader yang merasa tak ikut bicara membahas calon yang bakal diusung. Sebab, kata dia, proses pembahasan itu berlangsung terbuka.

Mantan Presiden RI ini mengaku selalu meminta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto untuk memastikan dukungan dari pengurus daerah sebelum memutuskan. Jika sudah ada kepastian, barulah ia meneken surat rekomendasi pencalonan.

Megawati mengakui ada unsur subyektivitas dirinya dalam menilai seseorang. Namun, kata dia, pencalonan harus tetap sesuai aturan dan tidak ujug-ujug.

Advertising
Advertising

"Saya orangnya tidak like and dislike. Kalau saya lihat orang ini perlu dimajukan ya pasti lah saya majukan," ujar dia.

Menurut Megawati, ada kader PDIP yang kecewa lantaran tak diusung di Pilkada 2020. Meski begitu, kata dia, hingga saat ini tak ada yang menggugat pencalonan yang telah dia teken. Bagi Megawati, hal tersebut menunjukkan bahwa keputusan PDIP sudah sesuai aturan.

Megawati mengatakan kader-kader yang kecewa itu lantas mencari kesempatan dari partai lain. Mereka yang hengkang itu pun membawa beberapa loyalisnya sesama kader partai banteng.

Megawati mengaku tak masalah dan telah memecat kader-kader PDIP yang tak mematuhi keputusan partai. Ia mengatakan akan bersikap lebih keras dalam rangka konsolidasi Pemilu 2024.

"Saya lebih senang seperti itu dalam rangka konsolidasi. Yang begitu bukan kader, itu oportunis hanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri," kata Megawati.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

59 menit lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

7 jam lalu

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

PDIP menggugat KPU RI ke PTUN. Menyoal perubahan PKPU tanpa melalui proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

9 jam lalu

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

Kuasa hukum mengaku mendapat informasi pencabutan itu dari kliennya saat sidang MK tengah berlangsung.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

23 jam lalu

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

Said juga merespon soal adanya kabar pertemuan dengan Khofifah dengan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

1 hari lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

1 hari lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

1 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

1 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

1 hari lalu

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

PPP menilai terdapat perbedaan perhitungan suara versi PPP dengan KPU.

Baca Selengkapnya