Kata Pengamat Ini Alasan PDIP Sulit Menang Pilkada di Sumatera Barat

Sabtu, 5 September 2020 06:03 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam pembukaan Sekolah Partai pembekalan Calon Kepala Daerah, yang dilakukan secara daring. Jumat 21 Agustus 2020. Foto: Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas, Ilham Aldelino Azre, menyebutkan sejumlah faktor yang membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sulit menang di Pilkada Sumatera Barat. Ditilik dari faktor kekinian, Ilham mengatakan PDIP belum memiliki tokoh-tokoh lokal yang bisa menjadi daya tarik.

"Tidak ada tokoh lokal yang mampu mendongkrak PDIP. Representasi serta ketokohan di tingkat lokal belum membuat PDIP memiliki daya jual," kata Ilham kepada Tempo, Jumat, 4 September 2020.

Ilham mengatakan PDIP tak bisa terus menerus menjual nama ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani, untuk menarik masyarakat Sumbar. Ia mengingatkan bahwa kultur masyarakat Sumbar belum terbiasa memilih perempuan sebagai pemimpin.

"Kalau menjual Megawati sendiri terus menerus, atau Puan, enggak akan naik. Di Sumbar ini calon perempuan belum pernah menang. Ada faktor itu juga," kata Ilham.

Selain itu, Ilham mengatakan sulitnya PDIP menang di Sumatera Barat juga tak terlepas dari faktor sejarah. Secara historis, Bumi Minangkabau ini adalah basis Masyumi. Jika ditarik lebih jauh lagi, ujar Ilham, sejarah Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Barat juga turut berkontribusi.

Advertising
Advertising

Soekarno dianggap sebagai pemimpin yang mengerahkan kekuatan militer untuk menumpas PRRI. Kemudian di era Orde Baru, Soeharto juga menjalankan politik desukarnoisasi. "Ada faktor historis Soekarno kurang mendapatkan tempat di hati masyarakat Sumbar," kata Ilham.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya bertanya-tanya mengapa partainya sulit menang Pilkada di Sumatera Barat. Meskipun, kata dia, PDIP sudah mulai memiliki kantor DPC dan DPD di Bumi Minangkabau itu.

"Saya pikir kenapa ya, rakyat di Sumbar itu sepertinya belum menyukai PDI Perjuangan," kata Megawati dalam pengumuman calon kepala daerah-wakil kepala daerah dari PDIP, Rabu, 2 September 2020.

Megawati mengatakan jika melihat dari sejarah bangsa, banyak tokoh asal Sumatera Barat yang menjadi nasionalis. Ia mencontohkan Bung Hatta yang bersama ayahnya, Bung Karno, menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia.

"Padahal kalau kita ingat sejarah bangsa, banyak sekali lho orang dari kalangan Sumatera Barat itu yang menjadi nasionalis," kata mantan Presiden RI ini. Megawati pun mengajak para kadernya untuk mempelajari mengapa masih ada daerah yang belum terbuka dengan PDIP.

Ilham Azre membantah Sumatera Barat dianggap tak nasionalis atau tidak mendukung Pancasila karena tidak memilih PDIP. Menurut dia, sejak era Reformasi malah partai-partai nasionalis yang memenangi pemilu legislatif di Sumatera Barat.

Hanya Pemilu 1999 yang dimenangi partai yang dekat dengan pemilih Islam, yakni Partai Amanat Nasional. Setelah itu, Pileg di Sumbar dimenangi oleh Golkar (2004), Demokrat (2009), Golkar (2014), dan Gerindra (2019).

Partai Keadilan Sejahtera, kata Ilham, malah tak pernah memenangi Pileg meski menang Pilkada. "Jadi masyarakatnya sebenarnya sangat cair," kata peneliti Spektrum Politika ini.

Ilham mengatakan Presiden Joko Widodo memang kalah perolehan suara di Sumatera Barat dalam dua kali pemilihan presiden. Namun kata dia, hal ini terjadi karena faktor ketokohan Prabowo Subianto yang sangat kuat, sedangkan figur Jokowi kurang mengena di hati masyarakat.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

1 jam lalu

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah petuah kepada kadernya. Menekankan kadernya jangan bohong. Apa petuah lainnya?

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

2 jam lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

4 jam lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

5 jam lalu

Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memimpin rapat konsolidasi menjelang Pilkada 2024 yang diikuti sejumlah kader.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

16 jam lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

16 jam lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

17 jam lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

17 jam lalu

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Megawati Pimpin Konsolidasi PDIP Hadapi Pilkada Serentak 2024

18 jam lalu

Megawati Pimpin Konsolidasi PDIP Hadapi Pilkada Serentak 2024

Hasto menyebutkan, atas perintah Megawati, proses kehidupan demokrasi harus terus berjalan.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

20 jam lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya