Pengamat Sebut Ucapan Puan Maharani Bisa Sulitkan PDIP di Pilgub Sumbar

Jumat, 4 September 2020 18:04 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang dengan Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Pertahanan Keamanan Puan Maharani dalam acara pengumuman calon kepala daerah gelombang I di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Andalas, Ilham Aldelano Azre, mengatakan ucapan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani terkait Sumatera Barat menjadi heboh karena bertepatan dengan momen Pilkada 2020. Menurut Ilham, pernyataan Puan bisa menyulitkan kandidat yang diusung PDIP di Sumatera Barat.

"Analisis saya ketika berita ini dikapitalisasi terus tanpa ada penjelasan yang rasional, ini sebenarnya akan menyulitkan salah satu kandidat juga sebenarnya," kata Ilham kepada Tempo, Jumat, 4 September 2020.

Ilham mengatakan pengaruh terhadap kandidat PDIP di Sumatera Barat ini memang masih perlu diuji. Sebab di satu sisi, kata dia, basis pemilih PDIP di Sumatera Barat pun tak terlalu signifikan.

Meski begitu, Ilham berpendapat calon kepala daerah yang diusung PDIP perlu strategi komunikasi politik agar tak dikaitkan dengan pernyataan Puan. "Tergantung bagaimana kandidat ini bisa diferensiasi bahwa ini bukan pernyataan dia secara keseluruhan. Butuh strategi komunikasi politik untuk menetralisir hal tersebut," kata Ilham.

Di Sumatera Barat akan ada pemilihan gubernur-wakil gubernur dan pemilihan bupati/wali kota-wakil bupati/wakil wali kota di 13 wilayah. Untuk Pilgub, PDIP mendukung politikus Demokrat Mulyadi dan Wali Kota Pariaman Ali Mukhni.

Advertising
Advertising

Puan Maharani sebelumnya melontarkan harapan 'semoga Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila'. Kalimat itu dia sampaikan seusai membacakan rekomendasi calon gubernur-wakil gubernur untuk Mulyadi-Ali Mukhni pada Rabu, 2 September 2020.

Ilham mengatakan pernyataan Puan itu menjadi heboh lantaran bertepatan dengan momentum Pilkada 2020. Di satu sisi, Ilham menilai tak ada nada tendensius dari Puan. Ia juga menganggap Puan tak memiliki intensi untuk menyinggung atau menyindir.

"Kalimat itu berdiri sendiri, enggak ada kalimat terusannya yang mengkritik terang benderang," kata Ilham.

Kendati begitu, Ilham tak menampik pernyataan itu menjadi bola liar di tengah kontestasi Pilkada 2020 Sumatera Barat. Apalagi, banyak politikus terutama yang berdarah Minang merespons pernyataan tersebut dengan kritik keras.

Maka dari itu, Ilham berpendapat Puan sebaiknya mengklarifikasi ucapannya. Ia menyarankan Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDIP itu memberikan penjelasan yang rasional untuk meredam gejolak yang timbul sekarang.

"Orang-orang yang selama ini bahasanya netral mulai keras, tentu ini harus diredam. Lelah energi kita membahas hal ini, jangan sampai polarisasi Pilpres terjadi (lagi) di Sumbar," kata peneliti Spektrum Politika ini.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

3 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

13 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

20 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

23 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

1 hari lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

2 hari lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

2 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya