Prabowo Benarkan Gerindra dan PDIP Akrab di Pilkada 2020

Selasa, 21 Juli 2020 06:28 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat melakukan serangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Kamis, 9 Juli 2020. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membenarkan jika partainya dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) banyak bekerja sama di Pilkada 2020. Ia mengatakan keakraban ini terjadi karena ada kecocokan di tingkat pengurus bawah seperti Dewan Pimpinan Cabang atau Dewan Pimpinan Daerah.

"Demokrasi dari bawah, saya serahkan ke panitia daerah. Kalau (Pilkada) di Kabupaten/kota (keputusan) oleh Ketua DPC, kalau Provinsi ke Ketua DPD meraka yang godok siapa yang dapat dukungan," kata Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin, 20 Juli 2020.

Meski akrab dengan PDIP di Pilkada saat ini, Prabowo menyatakan tetap terbuka untuk berkoalisi dengan partai-partai lain. "Jadi kami kerja sama dengan semua. Mungkin PDIP yang paling banyak tapi kami buka pintu semua," tutur dia.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tidak membantah atau membenarkan apakah keakraban ini sebagai persiapan menghadapi pemilihan presiden 2024. Menurut dia, koalisi dalam Pilkada adalah sesuatu yang dinamis. Koalisi pun tidak melulu dengan PDIP. "Artinya di daerah lain kami dengan Golkar, dengan NasDem, dengan PKB, ini dinamis," ujar Dasco di lokasi yang sama.

Menurut Dasco, partai-partai dalam setiap kontestasi politik pasti melihat peluang dan siapa kader yang potensial untuk didukung. "Kalau (memiliki) kader potensial dan bisa maju, sementara di partai lain juga punya calon potensial untuk maju, ya, sudah apa boleh buat, kami tidak bisa sama-sama," ujar dia.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto mengatakan banyaknya kerja sama dengan Gerindra di Pilkada 2020 tergantung dari hubungan personal ketua umum mereka, Megawati Soekarnoputri, dengan Prabowo. "Kebijakan ketua umum berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas di lapangan. Clear, di PDIP (misalkan) Ibu Mega akrab dengan Pak Prabowo, kebijakan di bawah kira-kira mengikuti. Kalau ibu sedang tidak cocok ke bawah juga ikut," katanya pada 9 Juli 2020.

Bambang berujar Megawati sesungguhnya tidak pernah memerintahkan kadernya untuk menjalin koalisi dengan Gerindra. Namun, kata dia, para pelaksana di lapangan melihat sisi lain dari keakraban Mega. "Jadi kalau disuruh memilih lebih bagus berkoalisi dengan Gerindra atau partai X itu kami akan lihat keakraban ketum," ucap Bambang.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

39 menit lalu

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sikap Ganjar yang memilih berada di luar pemerintahan baru Prabowo-Gibran adalah cerminan sikap partainya.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

1 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi

1 jam lalu

Ini Alasan Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi

Mantan calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menyatakan tidak akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ganjar menyampaikan sikap itu dalam acara halalbihalal sekaligus pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pranowo memilih menjadi oposisi pemerintahan Prabowo guna menegakkan mekanisme pemeriksaan dan keseimbangan terhadap kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

10 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

11 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

13 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

15 jam lalu

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

16 jam lalu

Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

Ia punya waktu hingga Oktober untuk menimbang dan menyusun kabinet Prabowo dalam pemerintahannya.

Baca Selengkapnya