Pengamat Militer Sebut KSAD dan KSAL Berpeluang Jadi Panglima TNI

Senin, 22 Juni 2020 19:02 WIB

Presiden Joko Widodo berolahraga pagi dengan didampingi oleh Kepala Staf Angkatan DaratJenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono di area Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Ahad pagi, 14 Juni 2020. Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mengatakan bursa pergantian kursi Panglima TNI sudah mulai terasa.

Dari penilaian dia, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, sama-sama memiliki peluang besar menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Khairul mengatakan peluang kedua kepala staf itu akan sangat tergantung dari keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Bila tetap akan diganti dalam waktu dekat, maka menurut saya yang berpeluang paling besar adalah KSAD Andika Perkasa. Namun jika pergantian dilakukan setelah pertengahan tahun depan, peluang KSAL Yudo Margono juga akan menguat," kata Khairul saat dihubungi Tempo, Senin, 22 Juni 2020.

Khairul mengatakan hal ini cukup spekulatif. Namun dari penilaian dia, peluang bagi Andika untuk menjabat Panglima memang akan makin kecil jika pergantian dilakukan setelah tengah tahun depan. Apalagi jika menunggu Panglima Hadi Tjahjanto memasuki masa pensiun, pada November 2021.

Advertising
Advertising

Pasalnya pada Desember 2022, Andika akan berusia 58 tahun, atau usia pensiun. Artinya jika terpilih ia diangkat menjadi Panglima TNI pada November 2021 atau di usia 57 tahun, maka ia hanya akan menjabat kurang lebih setahun.

"Masa jabatan yang terlalu singkat atau terlalu panjang di puncak, akan berdampak kurang bagus untuk organisasi," kata Khairul.

Namun di sisi lain, belakangan konten-konten media sosial maupun pemberitaan yang mengangkat aktivitas Andika di tengah wabah Covid-19 ini juga cukup marak.

Khairul mengatakan hal ini seakan menegaskan keinginan tersebut. Selain itu, secara politis maupun personal, Khairul melihat relasi Jokowi dengan Andika jelas sangat kuat. "Nah itu membuat peluangnya juga menjadi lebih kuat. Tapi peluang itu jelas dibatasi oleh waktu," kata dia.

Sementara itu, ia melihat Yudo Margono juga cukup populer belakangan. Setelah menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan), dan terlibat dalam penanganan Covid, Yudo dinilai Khairul cukup menonjol.

"Hal itu tentu menjadi catatan tersendiri. Apalagi masa aktif beliau juga sekitar satu tahun lebih panjang dari masa aktif Andika," kata Khairul.

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

10 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

12 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

12 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

14 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

16 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

17 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

17 hari lalu

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

Berikut kronologi perubahan istilah KKB menjadi OPM yang menuai kritik dari sejumlah pihak, serta pendekatan yang bakal dilakukan TNI di Papua.

Baca Selengkapnya

TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

18 hari lalu

TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

Perubahan istilah KST dan KKB menjadi OPM dianggap tidak akan menyelesaikan konflik, bahkan malah meningkatkan kekerasan

Baca Selengkapnya

Kapuspen Pastikan TNI Utamakan Operasi Teritorial di Papua Meski Ubah Istilah KKB

20 hari lalu

Kapuspen Pastikan TNI Utamakan Operasi Teritorial di Papua Meski Ubah Istilah KKB

Operasi teritorial merupakan pendekatan TNI yang dilakukan dengan mengajak semua pihak membangun dan mensejahterahkan masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya