Eks Tapol Filep Karma Duga Pemerintah Panik Hadapi Situasi Papua

Sabtu, 13 Juni 2020 08:00 WIB

Tahanan politik Filep Karma keluar dari Lapas Klas IIA Abepura, Jayapura, 19 November 2015. ANTARA/Indrayadi TH

Jakarta-Mantan tahanan politik Papua, Filep Karma, angkat bicara tentang tuntutan berat terhadap tujuh pemuda Papua di Pengadilan Negeri Balikpapan, Kalimantan Timur. Filep menduga pemerintah saat ini panik lantaran banyak orang bersuara tentang Papua.

Selain banyak yang bersuara, kata dia, banyak pula masyarakat Indonesia yang ikut mendukung perjuangan masyarakat Papua. "Makanya mereka ingin kasih hukuman berat untuk mereka (tujuh pemuda Papua)," kata Filep dalam diskusi virtual 'Free the West Papuan Political Prisoner', Jumat malam, 12 Juni 2020.

Filep sebelumnya divonis 15 tahun penjara karena pidato politik dan mengibarkan bendera Bintang Kejora pada 1 Desember 2004. Menurut Filep, setelah kasus dirinya, berat vonis terhadap orang Papua dinilainya sempat menurun lantaran tekanan banyak negara dan kelompok masyarakat sipil.

Dia pun mempertanyakan sikap pemerintahan Presiden Joko Widodo yang membebaskan tahanan politik Papua pada 2015 lalu. Namun sebaliknya saat ini ada banyak orang-orang Papua yang ditangkap dan ditahan.

Filep Karma juga bercerita sulitnya orang-orang Papua untuk berbicara dan menyuarakan pendapat. Dia mencontohkan, orang-orang Papua bahkan tak diperbolehkan menggelar Aksi Kamisan di Jayapura.

Advertising
Advertising

Pegiat HAM Veronica Koman mengatakan hal itu menunjukkan adanya diskriminasi perlakuan terhadap orang-0rang Papua. Padahal, Aksi Kamisan adalah aksi damai yang juga dilakukan di banyak daerah lain di Indonesia.

"Ini menunjukkan betapa ada perlakuan yang berbeda terhadap orang-orang Papua," ujar Veronica yang memandu diskusi.

Berita terkait

Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

35 hari lalu

Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

Ada 2.652 korban dari diskriminasi terhadap warga Papua sepanjang November 2014 hingga Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Kontraktor Apple Kena Tuduhan Diskriminasi pada Perempuan Menikah

28 Juni 2024

Kontraktor Apple Kena Tuduhan Diskriminasi pada Perempuan Menikah

India meminta laporan dari otoritas terkait perihal dugaan perempuan menikah tidak masuk daftar orang yang direkrut kerja di pabrik iPhone

Baca Selengkapnya

31 Tahun Komnas HAM, Apa Alasan Pembentukannya?

7 Juni 2024

31 Tahun Komnas HAM, Apa Alasan Pembentukannya?

Komisi Nasional Hak Asasi dan Manusia (Komnas HAM) telah berdiri sejak 31 tahun. Begini alasan pembentukannya.

Baca Selengkapnya

Persiapan PPDB 2024, DKI Jakarta Bentuk Pergub Baru hingga Papua Barat Lakukan FGD

22 Mei 2024

Persiapan PPDB 2024, DKI Jakarta Bentuk Pergub Baru hingga Papua Barat Lakukan FGD

PPDB untuk tahun ajaran 2024/2025 akan segera dimulai pada Mei hingga Juli 2024. Begini persiapan sejumlah daerah, DKI Jakarta hingga Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

10 Mei 2024

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

14 April 2024

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

3 April 2024

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

Begini Ketentuan dan Bunyi Pasal Penistaan Agama yang Menjerat Panji Gumilang

27 Maret 2024

Begini Ketentuan dan Bunyi Pasal Penistaan Agama yang Menjerat Panji Gumilang

Panji Gumilang dijerat Pasal Penodaan Agama, penghinaan terhadap agama di Indonesia masih mengacu pada Pasal 156a KUHP.

Baca Selengkapnya

Mangkrak 20 Tahun, Apa Itu RUU PPRT yang Belum Juga Disahkan DPR?

10 Maret 2024

Mangkrak 20 Tahun, Apa Itu RUU PPRT yang Belum Juga Disahkan DPR?

Dua dekade RUU Perindungan Pekerja Rumah Tangga mangkrak tidak disahkan. Ini penjelasan mengenai RUU PPRT.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

8 Maret 2024

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya