Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakai Pin Bintang Kejora, Aktivis Papua Merdeka Diinterogasi TNI

image-gnews
Aktivis Papua Merdeka, Filep Jacob Semuel Karma. dokumentasi pribadi.
Aktivis Papua Merdeka, Filep Jacob Semuel Karma. dokumentasi pribadi.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Papua Merdeka, Filep Jacob Semuel Karma mengaku ditahan dan diinterogasi oleh beberapa orang yang diduga Polisi Militer TNI Angkatan Udara (POM AU) saat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa malam, 2 Januari 2018. Dia ditahan sekitar pukul 21.00 hingga pukul 23.00 WIB.

Filep mengatakan, dia datang dari Yogyakarta dengan menggunakan maskapai Lion Air. Ketika sampai di Jakarta, dia dijegat kemudian dikawal oleh satu orang berseragam POM TNI AU menuju sebuah kamar di dekat jalur kedatangan bandara.

Di dalam kamar, Filep mengatakan sudah ditunggu beberapa anggota TNI AU lainnya. “Mereka rame-rame, ada yang berdiri di luar ada yang keluar masuk,” katanya saat dihubungi Tempo pada Rabu, 3 Januari 2018.

Baca: Mempertahankan Iklagom, Tanah Air Suku Moi Papua

Aksi penahanan tersebut tak diketahui jelas alasannya oleh Filep. Namun, dari pembicaraan anggota tersebut, dia mendengar ada yang tidak sengaja mengatakan bahwa dia ditahan atas laporan seorang kolonel yang turut bersamanya di pesawat. “Saya enggak tau siapa,” kata dia.

Filep sendiri tak mengetahui siapa kolonel yang di maksud. Ketika di dalam pesawat, dia mengaku sekali beranjak dari bangkunya di 18 D menuju toilet dekat ruang pilot. Di dalam pesawat, dia mengatakan ada satu orang yang menanyakan tentang asal dirinya. Namun, Filep tak menaruh kecurigaan apapun.

Di dalam kamar, Filep diberi pertanyaan seputar pin yang dia kenakan. Filep menggunakan pin dengan gambar bintang kejora. “Bapak tahu ini bendera apa? Ini bendera OPM (Organisasi Pembebasan Papua) kan?,” ujar Filep menirukan pertanyaan anggota itu.

Baca: Aktivis HAM Minta TNI dan Polri Tidak Sewenang-wenang di Papua

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Filep terus menjawabi pertanyaan anggota TNI AU tersebut. Terkait pin itu, Filep mengaku memakainya hanya karena senang. Filep juga mengatakan bahwa aksinya memakai pin tidak menganggu orang lain. Atas jawaban-jawaban itu, Filep menduga anggota yang menginterogasinya menjadi kesal.

Menurut dia, salah satu anggota juga sempat menggebrak meja hingga membawa senjata laras panjang ke dalam kamar. Filep juga mengaku dimaki oleh anggota tersebut. Ia dimarahi karena menggunakan pin tersebut.

Setelah sekitar dua jam diinterogasi, seorang anggota Polres Bandara Soekarno Hatta datang. Anggota polisi tersebut kemudian membawa Filep ke Markas Polres Bandara Soekarno Hatta. ”Karena melihat situasi semakin panas mungkin makanya dibawa,” kata Filep.

Di Mapolres, Filep sempat dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Pengacara Filep, Uchok Sigit Prayogi datang mendampingi ke Polres. Sekitar pukul 01.00 WIB, Filep dilepaskan. Sigit sendiri mempermasalahkan alasan anggota TNI AU itu menahan dan mengintrogasi Filep.

Menurut dia, tugas TNI AU di bandara adalah berkaitan dengan pertahanan negara. “Yang jadi aneh, memang ancaman apa yang ditimbulkan dari kedatangan Filep,” kata dia.

Ketika Tempo mencoba mengkonfirmasi kepada pihak TNI AU, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Menurut dia, kalau pun ada interogasi, wewenang tersebut memang milik kepolisian. “TNI di sana diperbantukan untuk pengamanan saja,” kata dia.

Filep Karma adalah pejuang pembebasan Papua yang pernah ditangkap pada 1 Desember 2004, ketika menaikkan bendera Bintang Kejora. Bintang Kejora merupakan bendera Organisasi Papua Merdeka. Ia kemudian dijatuhi hukuman penjara 15 tahun akibat perbuatannya tersebut. Namun dia dibebaskan pada 19 November 2015 atau hanya menjalani hukuman selama 10 tahun 11 bulan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

16 jam lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

5 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

5 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

5 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

5 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

5 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

6 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

6 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

7 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.