Operasi Satgas Tinombala Diduga Salah Sasaran

Senin, 8 Juni 2020 08:41 WIB

10-nas-operasiTinombala

TEMPO.CO, Jakarta - Operasi aparat Satuan Tugas Tinombala (Satgas Tinombala) diduga salah sasaran. Dua petani bernama Syarifuddin dan Firman tewas diberondong tembakan saat tengah berteduh di kawasan Pegunungan Kawende Kilometer 9, Kecamatan Poso, Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Selasa, 2 Juni lalu.

Pegunungan Kawende merupakan wilayah operasi Satgas Tinombala. Tim gabungan kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia itu memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora.

Adik Syarifuddin, Fardil bercerita, mereka tengah berteduh di gubuk kebun miliknya lantaran hujan lewat tengah hari pada 2 Juni itu. Bersama Syarifuddin dan tiga temannya, Anhar, Agus, dan Muhajir, ia baru saja memanen kakao dan kopi. Hari itu Agus membawa Firman, anaknya, yang berusia 17 tahun.

Tiba-tiba berondongan tembakan menghajar gubuk tersebut. Mereka berhamburan sambil berteriak-teriak. "Petani, petani! Warga, warga!" kata Fardil menceritakan kembali peristiwa itu, dikutip dari Majalah Tempo edisi Senin, 8 Juni 2020.

Fardil bersembunyi di balik tumpukan balok kayu. Dua meter darinya, Firman yang memiliki keterbelakangan atau retardasi mental tiba-tiba berdiri. Seiring dengan bunyi tembakan, Firman rebah bersimbah darah. Peluru menembus rahang kirinya.

Advertising
Advertising

Fardil tak ingat berapa lama tembakan menghujani mereka. Begitu tembakan berhenti dan merasa aman, dia menghampiri Firman. Ayah Firman, Agus, langsung muncul dan menggendongnya menjauhi gubuk, menghilang di balik rimbun pepohonan.

Setelah itu, Fardil menyaksikan kakaknya, Syarifuddin terkapar dengan lubang di leher bagian bawah tembus ke belakang. Seperti Firman, Syarifuddin tewas. Setelah itu polisi berompi antipeluru mendatangi Fardil. Mereka menyuruhnya tiarap sambil berteriak menanyakan keberadaan teman-temannya.

Fardil sempat protes mengapa dihujani tembakan padahal sudah berteriak menyatakan diri sebagai petani. Seorang polisi, kata dia, menyatakan tak mendengar teriakan itu. Mereka juga mengklaim sudah memberi tembakan peringatan. "Tidak ada di antara kami yang mendengar tembakan peringatan itu," ujar Fardil.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Argo Yuwono mengatakan lembaganya akan menindaklanjuti dugaan salah target di Poso. "Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri dan Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah sedang menyelidiki kasus tersebut," ujar Argo dikutip dari Majalah Tempo edisi Senin, 8 Juni 2020.

Baca berita selengkapnya di majalah.tempo.co.

Berita terkait

Pangkostrad Baru Saleh Mustafa, Sempat Dipercaya Pemerintah Jokowi Bebaskan Pilot Susi Air

30 November 2023

Pangkostrad Baru Saleh Mustafa, Sempat Dipercaya Pemerintah Jokowi Bebaskan Pilot Susi Air

Pangkostrad yang baru ditunjuk Panglima TNI Agus Subiyanto sempat dipercaya Jokowi dalam tugas menangani kasus pembebasan pilot Susi Air.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Jenderal Agus Subiyanto, KSAD Baru Pengganti Dudung Abdurachman

26 Oktober 2023

Sederet Fakta Jenderal Agus Subiyanto, KSAD Baru Pengganti Dudung Abdurachman

KSAD Jenderal Agus Subiyanto pernah menempati posisi penting. Berikut sederet fakta mengenai Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Cerita Teroris Santoso dan Noordin M Top yang Pernah Jadi Buronan Nomor 3 FBI

21 Agustus 2022

Cerita Teroris Santoso dan Noordin M Top yang Pernah Jadi Buronan Nomor 3 FBI

Teroris Santoso yang lahir 21 Agustus 1976 diketahui terinspirasi Abu Bakar Ba'asyir, Abdullah Sungkar, Imam Samudera, Dr. Azahari dan Noordin M. Top

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Dugaan Pembunuhan 4 Petani oleh Kelompok Teroris Ali Kalora

14 Mei 2021

Sederet Fakta Dugaan Pembunuhan 4 Petani oleh Kelompok Teroris Ali Kalora

Sebanyak empat petani di Lembah Napu, Desa Kalimango, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso diduga dibunuh oleh kelompok teroris pimpinan Ali Kalora.

Baca Selengkapnya

Habiskan Dana Besar, Polri Minta Evaluasi Operasi Madago Raya dan Nemangkawi

17 Februari 2021

Habiskan Dana Besar, Polri Minta Evaluasi Operasi Madago Raya dan Nemangkawi

Polda Sulawesi Tengah dan Polda Papua memberikan perhatian khusus terhadap operasi Madago Raya dan Nemangkawi.

Baca Selengkapnya

Polri Ganti Nama Satgas Tinombala menjadi Operasi Madago Raya

17 Februari 2021

Polri Ganti Nama Satgas Tinombala menjadi Operasi Madago Raya

Mabes Polri mengganti nama operasi Satgas Tinombala menjadi Satgas Operasi Madago Raya

Baca Selengkapnya

11 DPO Belum Tertangkap, Polri Perpanjang Masa Kerja Satgas Tinombala pada 2021

29 Desember 2020

11 DPO Belum Tertangkap, Polri Perpanjang Masa Kerja Satgas Tinombala pada 2021

Kepolisian RI akan melakukan perpanjangan masa kerja Satgas Tinombala yang bertugas mengejar terhadap kelompok teroris

Baca Selengkapnya

Imparsial Minta Satgas Tinombala Dievaluasi

2 Desember 2020

Imparsial Minta Satgas Tinombala Dievaluasi

Direktur Imparsial Al-Araf meminta pemerintah mengevaluasi Satuan Tugas atau Satgas Tinombala.

Baca Selengkapnya

Gagal Hentikan Konsolidasi MIT, Pemerintah Diminta Evaluasi Satgas Tinombala

2 Desember 2020

Gagal Hentikan Konsolidasi MIT, Pemerintah Diminta Evaluasi Satgas Tinombala

Khairul mempertanyakan ribuan personil TNI-Polri yang sudah diterjunkan bertahun-tahun di Satgas Tinombala

Baca Selengkapnya

Pemerintah Pastikan Pembahasan Perpres Pelibatan TNI Tangani Teroris Jalan Terus

1 Desember 2020

Pemerintah Pastikan Pembahasan Perpres Pelibatan TNI Tangani Teroris Jalan Terus

Pemerintah memastikan akan terus membahas Pepres Pelibatan TNI dalam penanganan teroris jalan terus.

Baca Selengkapnya