Kata Politikus Demokrat Pelatihan Online Jokowi Kebijakan Tercela

Rabu, 15 April 2020 08:45 WIB

Rachland Nashidik. TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik menilai pelatihan online dalam program Kartu Prakerja yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah kebijakan tercela. Program Kartu Prakerja ini dianggarkan sebesar Rp 20 triliun, sebesar Rp 5,6 triliun di antaranya untuk pelatihan online.

"Menurut saya itu kebijakan tercela dan harus segera diperbaiki," ujar Rachland kepada wartawan, Rabu, 15 April 2020.

Kartu Prakerja ini merupakan janji kampanye Jokowi di pemilihan presiden 2019. Namun kini menjadi salah satu insentif jaring pengaman sosial untuk masyarakat yang terdampak penyebaran Covid-19.

Rachland membeberkan dua alasannya. Pertama, ia menilai pelatihan online tak relevan saat ini. Dia mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi akibat pandemi ini diprediksi minus. Bisnis bangkrut dan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) melonjak.

"Kenapa jalan keluarnya pelatihan online?" kata salah satu pendiri Perhimpunan dan Pendidikan Demokrasi (P2D) ini.

Advertising
Advertising

Kedua, Rachland menyebut kebijakan itu juga tercela karena berbau kolusi. Sebab, salah satu aplikator yang ditunjuk untuk menjual materi pelatihan online itu adalah perusahaan milik Staf Khusus Presiden. "Itu jelas korup," kata Rachland.

Perusahaan aplikator yang dimaksud Rachland adalah Ruangguru milik Adamas Belva Syah Devara, salah satu staf khusus milenial di lingkaran presiden. Belva juga menjabat CEO di perusahaan tersebut.

Rachland menyarankan agar dana Rp 20 triliun untuk Prakerja ini dialihkan menjadi bantuan langsung tunai untuk masyarakat yang kesusahan. Menurut dia, opsi ini justru lebih memiliki multiplier effect memutar roda ekonomi.

"Kalau rakyat diberi uang mereka masih bisa membeli kebutuhan hidup sehari-hari," kata dia.

Rachland juga menyarankan penyaluran bantuan itu melalui bank milik pemerintah seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI). Ia meminta pemerintah tak menggunakan jasa financial technology. "Karena moral hazzardnya besar."

Berita terkait

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

1 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

1 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

4 hari lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

6 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

7 hari lalu

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

Partai Demokrat akan mengikuti keputusan presiden terpilih Prabowo Subianto jika ingin menambah partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca Selengkapnya