Pengamat Nilai Jokowi Salah Tafsir Karantina Wilayah dan PSBB

Kamis, 2 April 2020 09:38 WIB

Sejumlah penumpang menaiki bus Transjakarta di Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Saat ini pengelola transportasi umum telah menerapkan physical distancing pada antrean penumpang dan sosialisasi pencegahan penularan virus corona. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat sosial politik, Ubedilah Badrun, menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi lebih mengutamakan ekonomi ketimbang nyawa rakyat dalam menangani pandemi Corona. "Karena meski ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tetapi masih membolehkan orang hilir mudik menjalankan aktivitas ekonomi. Padahal aktivitas ekonomi itu mendorong masih tingginya lalu lintas sosial," kata Ubedilah dalam siaran tertulisnya, Kamis, 2 April 2020.

Ubedilah mengatakan, ketika lalu lintas sosial masih dibolehkan justru ada potensi besar penyebaran Corona terjadi. Sehingga korban akan terus berjatuhan. Pengajar Universitas Negeri Jakarta ini menilai, ada imajinasi atau tafsir yang keliru pada Jokowi tentang Karantina Wilayah sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 53, 54, 55 UU Nomor 6 Tahun 2018.

Jokowi, kata Ubedilah, membayangkan karantina wilayah itu harus berlaku di seluruh wilayah Indonesia sehingga takut ekonomi lebih cepat ambruk. Jika mencermati isi UU No 6 tahun 2018 itu, Ubedilah mengatakan akan menemukan benang merahnya bahwa untuk detail karantina wilayah perlu diatur dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP).

"Nah dalam PP itu bisa lebih didetailkan lagi bahwa karantina wilayah hanya boleh diajukan oleh daerah yang termasuk zona merah Covid-19 melalui surat resmi kepada Presiden," katanya.

Menurut Ubedilah, jika karantina wilayah hanya boleh dilakukan di daerah zona merah akan lebih efektif dan tidak akan mengganggu ekonomi secara signifikan. Pada saat yang sama, Corona tidak menyebar ke mana-mana. Adapun dalam kebijakan PSBB yang masih membolehkan aktivitas sosial, maka penyebaran Covid-19 akan terus berantai dan panjang waktunya untuk menghentikan rantai penyebaran.

Ubedilah juga menilai Jokowi semestinya tidak perlu takut perekonomian Indonesia makin memburuk, karena sudah membuat Perpu Nomor 1 tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemi Covid-19. "Jadi tidak perlu khawatir tentang kondisi ekonomi karena sudah dibuat perpunya yang cenderung 'menghalalkan segala cara' itu untuk mengamankan ekonomi Indonesia," kata dia.

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

25 menit lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

2 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

15 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

15 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

16 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

16 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

17 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

18 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

19 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya