Kumpulkan Koalisi, Jokowi Tanya Progres Omnibus Law di DPR

Kamis, 12 Maret 2020 14:20 WIB

Presiden Jokowi (kiri) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan pimpinan partai koalisinya di Istana Negara pada Jumat pekan lalu, 6 Maret 2020. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani, Jokowi membahas omnibus law Rancangan Undang-undang Cipta Kerja dan penyebaran virus Corona dalam pertemuan itu.

Jokowi menanyakan perkembangan RUU yang sudah diserahkan ke DPR sejak 12 Februari lalu itu. "Presiden ingin mendapatkan update tentang proses yang sudah berjalan di DPR dan Pak Azis (Syamsudin) kemudian menyampaikan progres itu," kata Arsul di Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020.

Hadir dalam pertemuan itu para ketua umum partai koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. Yakni Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.

Kemudian Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Para sekretaris jenderal partai koalisi juga hadir dalam pertemuan tersebut, ditambah Azis Syamsudin sebagai Wakil Ketua DPR, Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali, dan Ketua Fraksi PKB Cucun Syamsurizal. Adapun Ketua DPR Puan Maharani tak hadir karena sedang di luar Jakarta.

Ditemui terpisah, Azis Syamsudin mengakui bahwa Jokowi menanyakan progres omnibus law RUU Cipta Kerja. Politikus Partai Golkar itu menjelaskan bahwa draf dan surat presiden RUU Cipta Kerja masih berada di Kesekretariatan Jenderal DPR.

Advertising
Advertising

Azis mengakui pimpinan belum menggelar rapat dan Badan Musyawarah untuk membawa surpres dan draf itu ke rapat paripurna. "Kesekjenan sudah sampai mana saya belum tahu, mesti dicek dulu," kata Azis di Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020.

Menurut Azis, Jokowi hanya menanyakan perkembangan pembahasan RUU omnibus law. Namun Arsul mengatakan, Jokowi juga menekankan perlunya rancangan aturan sapu jagat itu segera dibahas. "Pak Jokowi menyampaikan tentang perlunya RUU Cipta Kerja itu segera bergulir, dibahas di DPR," kata anggota Komisi Hukum DPR ini.

Arsul mengatakan, Jokowi juga berpesan mengenai tenggat waktu penyelesaian omnibus law. Jokowi meminta agar DPR dan pemerintah sama-sama bergerak paralel melakukan pembahasan. Dalam pelbagai kesempatan sebelumnya, presiden meminta agar aturan itu rampung dibahas dalam 100 hari.

Jokowi, kata Arsul, menekankan seratus hari itu kan waktu yang ideal untuk menyelesaikan masalah. “Tapi kan itu juga bukan harga mati. Yang penting ini dibahas, ruang konsultasi publiknya silakan dibuka."



Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

7 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

7 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

9 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

9 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

10 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

11 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

11 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

11 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

12 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

12 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya