TEMPO.CO, Mataram - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah bahwa susu kuda liar dipercaya sebagai penangkal virus Corona.

"Ternyata di sini ada yang bisa menangkal corona yang ditawarkan Pak Gubernur, yaitu susu kuda liar," kata Ma'ruf saat membuka acara Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Rabu, 11 Maret 2020.

Sambil bergurau, Ma'ruf mengingatkan agar berhati-hati dengan efek samping setelah meminum susu kuda liar. "Tapi juga kita harus hati-hati. Harus juga bisa menangkal dampak dari susu kuda liar itu. Jangan jadi kuda liar lagi," ujarnya.

Susu kuda liar sejak dulu dipercaya dapat meningkatkan stamina pasangan suami istri. Pernyataan ini sebetulnya masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya ampuh meningkatkan gairah seksual.

Salah satu jenis susu kuda liar yang paling populer di Indonesia berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Menurut para ahli, kandungan yang terdapat pada susu kuda liar hampir sama seperti susu susu sapi dan kambing.

Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah meminta Ketua DPRD Kota Mataram Didi Sumardi untuk menghadiahkan susu kuda liar kepada peserta Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota dari seluruh Indonesia.

"Tolong Ketua DPRD Kota Mataram supaya spirit NTB ini dikenang di seluruh penjuru nusantara. Jangan sampai ada anggota DPRD Kota pulang tidak membawa susu kuda liar," kata Zulkieflimansyah saat membuka Munas V ADEKSI di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Rabu, 11 Maret 2020.

Zulkieflimansyah mengatakan bahwa susu kuda liar dipercaya masyarakat NTB sebagai penangkal virus Corona atau Covid-19. Ia menceritakan, ketika mengunjungi desa-desa di NTB, penduduk setempat nampak santai menyikapi virus Corona yang sedang mewabah.

"Saya kadang penasaran, kenapa mereka tidak begitu panik bahkan senyum-senyum saja. Ternyata kata mereka, 'kami daya tahan tubuhnya kuat, staminanya bertambah tiap hari karena minum susu kuda liar'," ujar Zulkieflimansyah.