Seusai PKS dan Demokrat, Elite Partai Golkar akan Bertemu PAN

Jumat, 6 Maret 2020 13:07 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi elite partai menerima kunjungan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan jajarannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis malam, 5 Maret 2020. Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah bertemu dengan elite Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat, Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan elite partainya kemungkinan akan segera bertemu Partai Amanat Nasional. Doli mengatakan saat ini kedua partai tengah berkomunikasi menjajaki rencana pertemuan itu. "Mungkin dalam waktu dekat," kata Doli kepada Tempo pada Kamis malam, 5 Maret 2020.

Doli mengatakan partainya memang mengambil inisiatif untuk berkomunikasi dengan partai-partai lain, termasuk yang di luar pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dia mengatakan partai beringin merajut silaturahmi karena ingin perjalanan Indonesia selama lima tahun mendatang tetap kondusif.

Dia tak membantah atau membenarkan saat ditanya apakah pertemuan itu sekaligus lobi-lobi Airlangga sebagai Menteri Koordinator Perekonomian terkait omnibus law. Bos partai beringin ini memang mengkomandoi penyusunan omnibus law RUU Cipta Kerja yang merupakan janji politik Presiden Jokowi.

"Tidak secara spesifik untuk itu (melobi). Seperti yang saya sampaikan, lebih ke menciptakan suasana kondusif.” Bangsa, kata dia, memerlukan itu untuk menjalankan agenda penting pemerintahan.

Airlangga bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Kamis malam, 5 Maret 2020. Dalam persamuhan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat itu, Airlangga menyampaikan agenda pemerintahan Jokowi, termasuk ihwal omnibus law RUU Cipta Kerja dan RUU Perpajakan.

Sebelumnya Airlangga juga bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman dan jajaran partai dakwah. Pertemuan pada 25 Februari itu berlangsung di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat. Mengenai omnibus law juga dibicarakan dan Sohibul memberikan tiga catatan.

Pertama, omnibus law harus sejalan dengan Undang-undang Dasar 1945. Sohibul mengatakan jangan sampai ada pasal yang menabrak konstitusi. Kedua, harus menjaga rasa keadilan bagi seluruh pihak dan stakeholder. Hak-hak pekerja harus diberikan jaminan. "Jangan sampai RUU ini hanya berpihak ke investor atau pengusaha saja tetapi disaat yang sama tidak memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi para pekerja dan sebagian besar rakyat Indonesia," kata Sohibul.

Ketiga, omnibus law harus memperkuat demokrasi dan otonomi daerah. PKS memandang tak boleh ada upaya sentralisasi kekuasaan dan pemberangusan hak-hak demokrasi rakyat. "Karena semangat reformasi adalah semangat demokratisasi dan desentralisasi."

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

8 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

9 jam lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

10 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

10 jam lalu

PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

Keputusan PAN mencabut gugatan PHPU pileg dengan PPP di MK. Diketahui, permohonan tersebut telah ditandatangani Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

18 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

19 jam lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

19 jam lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

20 jam lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

22 jam lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya