Pemerintah Dinilai Tak Proaktif Bantu Migran Korban Kriminal

Reporter

Fikri Arigi

Selasa, 28 Januari 2020 14:00 WIB

Konferensi pers Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia untuk SDGs di warung Tjikini, Jalan Cikini Raya, Jakarta, 22 Desember 2015. Dari kiri, Abetnego Tarigan (Direktur Eksekutif Walhi), Wahyu Susilo (pengamat kebijakan dari Migrant Care), Y. Hesthi Murthi (AJI Indonesia), Sugeng Bahagijo (Direktur Eksekutif Infid), dan Mickael Bobby Hoelman (Senior Advisor Infid). TEMPO/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Migrant Care menyatakan kecewa terhadap Pemerintah Indonesia yang dinilai tidak berperan aktif mengembalikan migran korban kasus-kasus tindak kriminal ke Tanah Air.

“Peran reintegrasi ini kemudian harus diisi oleh LSM dan masyarakat sipil secara umum,” Kepala Pusat Studi dan Kajian Migrasi Migrant CARE, Anis Hidayah melalui keterangan tertulis, Selasa, 28 Januari 2020.

Anis menuturkan pekerja migran Indonesia akan terus menjadi korban kasus irregular migrant worker atau pekerja migran illegal. Itu akibat ketidakjelasan instrumen hukum untuk menindaklanjuti moratorium dengan Timur Tengah.

“Diskusi ini muncul sebagai tamparan atas putusan negara terhadap moratorium dengan Timur Tengah."

Adapun Wakil Ketua Komnas Perempuan Periode 2015-2019 Yuniyanti Chuzaifah menyampaikan kekhawatirannya manakala negara dilewati perannya untuk memastikan keselamatan dan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia.

Advertising
Advertising

“Proyeksi ini mungkin terjadi bila migrasi turisme terus meningkat,” ujar Yuni.

Menurut dia, komitmen negara untuk melakukan pendekatan kultural terhadap purna migran untuk membangun daerahnya perlu ditingkatkan.

Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo mendorong pemerintah berkomitmen menghapus sentimen terhadap pekerja migran.

Kritik Migrant Care tertuang dalam laporan Migrant CARE Outlook 2020. Laporan tersebut diharapkan menjadi basis data untuk mengurai permasalahan terkait pekerja migran Indonesia.

Berita terkait

Nurul Huda Disiksa Majikan di Oman, Rentannya Pelanggaran HAM pada PMI di Timur Tengah

39 hari lalu

Nurul Huda Disiksa Majikan di Oman, Rentannya Pelanggaran HAM pada PMI di Timur Tengah

Nurul Huda menggugah perhatian publik. Video curhatnya tentang pengalaman disiksa oleh majikannya di Oman menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

40 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Migrant Watch dan Migrant CARE Soal Dugaan TPPO Berkedok Magang Mahasiswa

46 hari lalu

Beda Sikap Migrant Watch dan Migrant CARE Soal Dugaan TPPO Berkedok Magang Mahasiswa

Migrant Watch menilai kasus magang ke Jerman lebih tepat dikatakan sebagai kesalahan prosedur penempatan mahasiswa ketimbang TPPO.

Baca Selengkapnya

Ferienjob: Praktik Lancung TPPO Berkedok Magang hingga Guru Besar Menjadi Tersangka

52 hari lalu

Ferienjob: Praktik Lancung TPPO Berkedok Magang hingga Guru Besar Menjadi Tersangka

Dengan iming-iming magang di Jerman, para pelaku melakukan TPPO dengan menjebak dalam program Ferienjob

Baca Selengkapnya

TPPO Modus Ferienjob, Migrant CARE Ungkap Sindikat Pernah Sasar Siswa SMK

53 hari lalu

TPPO Modus Ferienjob, Migrant CARE Ungkap Sindikat Pernah Sasar Siswa SMK

Kasus TPPO menyasar dunia pendidikan. Selain Ferienjob, kasus perdagangan orang sempat masuk ke sekolah (SMK) menggunakan modus lain.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: PPLN Kuala Lumpur Tak Paham Aturan Pemilu, Hak Politik Ratusan Pekerja Migran Terabaikan

56 hari lalu

Migrant Care: PPLN Kuala Lumpur Tak Paham Aturan Pemilu, Hak Politik Ratusan Pekerja Migran Terabaikan

Migrant Care menyatakan PPLN Kuala Lumpur menunjukkan bobroknya penyelenggara pemilu dan tunduk pada keinginan parpol.

Baca Selengkapnya

Banyak Data Tidak Sesuai, Migrant Care Minta KPU Buka DPT PSU di Kuala Lumpur

10 Maret 2024

Banyak Data Tidak Sesuai, Migrant Care Minta KPU Buka DPT PSU di Kuala Lumpur

Migrant Care menemukan hanya segelintir pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) hadir saat pencoblosan ulang di Kuala Lumpur Malaysia

Baca Selengkapnya

PSU Kuala Lumpur Digelar Hari ini, Migrant Care Sebut Jumlah Pemilih Menciut

10 Maret 2024

PSU Kuala Lumpur Digelar Hari ini, Migrant Care Sebut Jumlah Pemilih Menciut

Migrant Care menyoroti berkurangnya jumlah pemilih dalam pemungutan suara ulang yang akan digelar di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Cerita Awal Mula Migrant Care Mencium Adanya Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia

1 Maret 2024

Cerita Awal Mula Migrant Care Mencium Adanya Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia

Migrant Care, mengungkap dugaan praktik jual beli surat suara pemilu di Malaysia. Surat suara pemilu itu dijual dari harga 25-50 Ringgit Malaysia

Baca Selengkapnya

Terungkap Modus Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia, Ini Respons Bawaslu-KPU

27 Februari 2024

Terungkap Modus Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia, Ini Respons Bawaslu-KPU

Migrant Care mengungkap modus dugaan jual beli surat suara di Malaysia. Harga per satu surat suara dihargai sekitar Rp 90 ribu-120 ribu.

Baca Selengkapnya