Formappi Ragu DPR Bisa Selesaikan 50 RUU Prolegnas Prioritas 2020

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 17 Januari 2020 14:21 WIB

Sejumlah anggota DPR mengikuti Rapat Paripurna pembukaan Masa Sidang II tahun 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 13 Januari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus meragukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bisa menyelesaikan 50 Rancangan Undang-Undang atau RUU yang masuk dalam daftar Program Legislasi Nasional atau Prolegnas prioritas 2020.

"Seperti sebelumnya, DPR selalu ingin terlihat banyak dalam perencanaan tetapi sedikit dalam menorehkan hasil," ujar Lucius saat dihubungi Tempo pada Jumat, 17 Januari 2020.

DPR, kata Lucius, tidak belajar dari evaluasi kinerja legislasi periode sebelumnya yang mencatat pentingnya target yang menunjukkan kualitas ketimbang kuantitas. "Apalagi jika melihat tantangan penyusunan RUU Omnibus yang hampir pasti tak akan mudah karena harus melacak sejumlah RUU terkait dan diselaraskan dalam satu undang-undang," ujarnya.

Dengan 50 RUU prioritas, menurut Lucius, akan terjadi proses pembahasan yang tidak fokus dan terarah. "Dengan beban omnibus menjadi prioritas, harusnya tiap komisi fokus pada satu atau dua RUU saja," kata dia.

Catatan Formappi, pada periode sebelumnya (2014-2019), DPR hanya menghasilkan 91 RUU dalam waktu lima tahun. Di antara 91 RUU tersebut, hanya 36 RUU dari daftar Prolegnas 2015-2019, sisanya RUU Kumulatif.

Advertising
Advertising

Produk legislasi yang dihasilkan itu dinilai tak sesuai dengan besarnya anggaran untuk membuat undang-undang. Anggaran untuk periode 2014-2019 adalah Rp 5.739,3 Triliun.

Pada periode ini, target semakin meningkat. Adapun target Prolegnas periode ini (2019-2024) adalah 189 RUU Prolegnas dengan 50 Prolegnas prioritas pada 2020. Formappi pun menilai target ini semakin tidak masuk akal untuk diselesaikan dengan hasil maksimal.

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

10 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya