Kisah Unik Keraton Agung Sejagad dan Wilayah Koloni Romawi

Reporter

Fikri Arigi

Rabu, 15 Januari 2020 13:17 WIB

Sejumlah pengunjung berada di gapura pintu masuk komplek Keraton Agung Sejagad di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa, 14 Januari 2020. Keberadaan keraton ini ditandai dengan bangunan semacam pendopo yang belum selesai pembangunannya. Di sebelah utara pendopo, terdapat sebuah kolam yang sangat disakralkan. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Purworejo, Jawa Tengah, mengungkap keresahan yang timbul akibat munculnya aktivitas Keraton Agung Sejagad yang dipimpin suami-istri Totok Santosa Hadiningrat dan Fanni Aminadia.

Luhur Pambudi Mulyono, warga Purworejo, mengatakan kegiatan Keraton Agung Sejagad di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, sering dilakukan hingga larut malam.

"Sejak enam bulan sebelumnya (kegiatan) nyanyi dan doa sampai tengah malam semacam ritual," kata Luhur Pambudi Mulyono kepada Tempo hari ini, Rabu, 15 Januari 2020.

Luhur adalah anggota Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang juga aktivis Pemdua Pancasila.

Menurut dia, intensitas kegiatan yang meningkat selama seminggu terakhirlah yang membuat masyarakat kian resah atas kehadiran kelompok Keraton Agung Sejagad.

Advertising
Advertising

Akhirnya, Camat Bayan melaporkan kegiatan mereka kepada pemerintah daerah sehari setelah deklarasi atau Jumenengan, yakni 10 Januari 2020.

Laporan Camat Bayan membuat Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo mengadakan rapat bersama dinas-dinas terkait serta tokoh masyarakat. Hasilnya, Keraton Agung Sejagad dinilai mengganggu dan menyalahi norma masyarakat.

Walhasil, sinuhun atau raja dan istrinya yang dipanggil kanjeng ratu diringkus petugas Polda Jawa Tengah di tengah perjalanan dari kediamannya di Yogyakarta menuju lokasi keraton, Desa Pogung Jurutengah.

Sedianya, sekitar pukul 17.00 WIB Totok dan Diah hendak bertemu dengan pers untuk bicara di "keraton."

Keraton Agung Sejagad dipimpin Sinuhun (Totok Santosa Hadiningrat) dan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja (Fanni Aminadia). Pengikutnya mencapai sekitar 450 orang.

Resi Joyodiningrat, Penasihat Keraton Agung Sejagad, menyatakan bahwa Keraton bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.

Menurut dia, Keraton Agung Sejagad adalah kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir "perjanjian 500 tahun" terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit, pada 1518 sampai 2018.

Perjanjian 500 tahun tadi, dia melanjutkan, dilakukan antara Dyah Ranawijaya sebagai penguasa Majapahit dan Portugis sebagai wakil Barat.

Wilayah kekuasaan meliputi bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka pada 1518.

Dengan berakhirnya perjanjian itu, menurut Jodiningrat, berakhir pula dominasi kekuasaan Barat mengendalikan dunia yang diwakili Amerika Serikat.

Maka kekuasaan dan wilayah dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagad sebagai penerus Medang Majapahit yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.

Berita terkait

Fenomena Keraton Agung Sejagad, Ahli UGM: Melawan Arabisasi

17 Januari 2020

Fenomena Keraton Agung Sejagad, Ahli UGM: Melawan Arabisasi

Sindung pun menyarankan pemerintah agar tidak menggunakan pendekatan keamanan dalam melihat fenomena seperti Keraton Agung Sejagad.

Baca Selengkapnya

Keraton Agung Sejagad, Dosen Filsafat UGM: Mirip Janji Surga

17 Januari 2020

Keraton Agung Sejagad, Dosen Filsafat UGM: Mirip Janji Surga

Kemunculan kerajaan, seperti Keraton Agung Sejagad direproduksi terus dan secara sosiologis berhubungan dengan tekanan atau kesulitan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Gerakan Raja Keraton Agung Sejagad Pernah Diawasi Polda DIY

16 Januari 2020

Gerakan Raja Keraton Agung Sejagad Pernah Diawasi Polda DIY

Kegiatan Jogja Dec, perkumpulan Totok Santoso Hadiningrat, Raja Keraton Agung Sejagad, pernah dibubarkan polisi karena laporan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Polisi: Raja Keraton Agung Sejagad Janjikan Posisi Menteri

15 Januari 2020

Polisi: Raja Keraton Agung Sejagad Janjikan Posisi Menteri

Para pengikut Keraton Agung Sejagad juga dijanjikan bakal mendapat gaji bulanan dalam mata uang dolar.

Baca Selengkapnya

Raja Keraton Agung Sejagad Digulung, Sempat Diincar Polisi Yogya

15 Januari 2020

Raja Keraton Agung Sejagad Digulung, Sempat Diincar Polisi Yogya

Gerakan Jogja Dec pimpinan "raja" Keraton Agung Sejagad itu diawasi polisi karena terindikasi penipuan dan meresahkan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Polda Jawa Tengah Tahan Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagad

15 Januari 2020

Polda Jawa Tengah Tahan Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagad

Pengikut Keraton Agung Sejagad ini mencapai sekitar 450 orang.

Baca Selengkapnya