Tito Karnavian: Ada Setumpuk Masalah Jika Pilkada oleh DPRD

Editor

Purwanto

Kamis, 28 November 2019 20:06 WIB

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian rapat bersama Komite I DPD di Kompleks Parlemen, Senayan pada Senin, 18 November 2019. TEMPo/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta-Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengakui ada sejumlah masalah jika pemilihan kepala daerah dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dua di antaranya ialah politik transaksional dan terbatasnya kesempatan bagi calon inkumben.

"(Pilkada) DPRD juga ada masalah, transaksional. Terus bagaimana berikan kesempatan kepada calon inkumben supaya bisa maju tanpa partai politik," kata Tito saat rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 November 2019.

Menurut Tito, beberapa pemilihan kepala daerah pun menghasilkan kepala daerah yang baik. Namun dia enggan menyebutkan contoh kepala daerah yang dinilainya bagus itu.

"Saya enggak mau sebut, nanti dibilang memuji-muji orang tertentu," ujar mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ini.

Tito sekaligus menyangkal dirinya ingin menggiring ke arah kembalinya sistem pilkada tak langsung. Menurut Tito, yang dia sampaikan ialah perlunya evaluasi dan kajian menyangkut sistem pilkada.

Advertising
Advertising

Dia menyebut sistem pilkada langsung memiliki semangat yang mulia, yakni demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam memilih pemimpinnya sendiri. Calon kepala daerah independen pun diakomodasi dalam sistem ini.

Namun dalam perjalanannya, kata Tito, muncul banyak ekses negatif yang tak bisa dinafikan. Beberapa di antaranya ialah konflik di masyarakat dan tingginya biaya politik, baik dari sisi pemerintah sebagai penyelenggara maupun dari sisi calon kepala daerah.

Tito berujar maka dari itulah perlu evaluasi dan kajian akademik. Dia menginginkan evaluasi itu dilakukan oleh lembaga-lembaga independen agar obyektif. Tito tak setuju kajian dilakukan instansi pemerintah, termasuk oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri.

"Nanti subyektif kalau pemerintah. Sebaiknya akademisi think tank, yang dikenal obyektif," ujarnya.

Tito mengklaim, dia tak mengarahkan arah evaluasi ini pada satu solusi tertentu. Menurut ia, hasil kajian obyektif itulah yang semestinya dirujuk.

"Yang mana yang mau dipilih, silakan, biarkan kajian akademiknya yang menentukan," ujar mantan Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya ini.

Dalam pernyataannya pada 6 November lalu, Tito mengatakan sistem pilkada mesti dievaluasi. Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik juga menyatakan tengah mengkaji kemungkinan sistem pilkada asimetris. Partai pemenang pemilu, PDIP, merespons dan menyatakan mendukung wacana pilkada asimetris itu.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

11 jam lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

13 jam lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

13 jam lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

17 jam lalu

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

PDIP telah membuka pendaftaran dan penyaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo. Sebanyak 12 orang telah mendaftar.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

23 jam lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

1 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

2 hari lalu

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

Disebutkan 25 DPD PSI di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya kepada DPW PSI Jawa Tengah. Begini respons ketua DPW PSI.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya